Orangtua Anak yang Tabrakkan Mobil di Mall Jadi Konsumen Chery
- Arianti Widya
Jakarta – Belakangan ini, beredar video di media sosial yang menunjukkan sebuah mobil listrik display, merek Chery Omoda E5 menabrak tembok toko baju di pusat perbelanjaan Mall of Indonesia (MOI), Jakarta Utara.
Tayangan ini pun menjadi viral karena yang menabrakkan mobil listrik tersebut adalah seorang anak kecil. Kecelakaan di dalam mall ini berawal dari bocah tersebut bermain di jok pengemudi Omoda E5.
Tak sengaja, anak kecil tersebut menginjak pedal gas mobil yang sedang menyala. Akhirnya, Omoda E5 melaju dan menabrak tembok mall.
Menanggapi kecelakaan ini, PT Chery Sales Indonesia (CSI) buka suara. Wang Peng selaku Vice President CSI menyampaikan pihaknya sudah bertemu dengan keluarga dari anak kecil tersebut.
"Untuk kejadian di pusat perbelanjaan tersebut, CSI, pihak eksibisi (mall) dan keluarga (anak kecil) sudah bertemu dan menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan. Tidak ada yang luka dan korban jiwa juga tidak, untungnya," ujar Wang Peng saat ditemui di Karawang beberapa waktu lalu, dikutip VIVA Otomotif.
"Jadi tidak ada masalah. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang langsung menangani insiden ini dengan cepat," tambah Wang Peng.
Ia mengatakan bahwa mobil Chery Omoda E5 yang berbenturan dengan tembok tersebut tidak mengalami kerusakan yang signifikan.
"Tidak ada yang menginginkan (kecelakaan) itu bisa terjadi. Semua shock. Cuma kita bisa lihat, mobil Omoda E5 ini memang build quality. Jadi tidak mengalami kerusakan signifikan," jelasnya.
Adapun, Wang Peng mengungkapkan bahwa keluarga dari anak kecil yang menabrakkan mobil Omoda E5 itu merupakan potential buyer dari produk Chery.
"Keluarga anak kecil tersebut juga sebenarnya adalah potential buyer kami, sudah ada rencana juga untuk membeli Omoda E5. Setelah insiden, dia jadi konsumen kami," ungkapnya.
Adapun dari pihak PT Chery Sales Indonesia, melihat peristiwa ini sebagai kecelakaan saja.
"Tidak ada yang berarti, keluarga juga tidak kenapa-kenapa. Kita sepakat berdamai. Jadi semua aman," tutup Wang Peng.
