Daimler Ungkap Tantangan Hadirkan Bus Listrik ke Pasar Indonesia
- www.nytimes.com
Jakarta – Elektrifikasi tidak hanya tentang mobil dan motor, tetapi juga meliputi kendaraan niaga. Sayangnya, belum banyak bus maupun truk yang berbasis teknologi listrik.Â
PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) selaku distributor kendaraan niaga bus dan truk Mercedes-Benz pun mengungkapkan tantangan untuk menghadirkan bus listrik ke pasar Indonesia.Â
Faustina selaku Head of Product & Marketing PT DCVI menyampaikan hal ini dikarenakan ekosistem kendaraan niaga di Indonesia belum terlalu siap terutama untuk stasiun pengisian daya atau charging station.
"Kita lihat, saat ini ekosistem kendaraan niaga berbasis teknologi listrik ini belum memadai terutama untuk charging station nya ya," ujar Faustina dikutip VIVA Otomotif di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ia juga menyampaikan tantangan lainnya terletak di layanan purna jual, "Terus juga kita harus mempertimbangkan layanan aftersales kendaraan niaga listrik itu bagaimana dan seperti apa. Jadi, kita masih mempelajari tentang hal ini,"
Faustina pun mencontohkan bila ada kendala di bus listrik, pihaknya harus melakukan pemeriksaan dan menangani kendala ini secara tepat karena ini berkaitan dengan baterai.
"Bobot baterai dari bus listrik juga kan sebenarnya berat, bisa mencapai 600 kilogram. Misal, ada kendala atau permasalahan seperti kecelakaan, itu harus ada penanganan yang tepat tidak boleh asal-asalan," jelasnya.
Sebelumnya, DCVI sendiri pernah merencanakan untuk menghadirkan bus listrik ke pasar Indonesia pada tahun ini. Namun, rencana tersebut diperkirakan belum bisa terwujud dalam waktu dekat.
Padahal, Mercedes-Benz diketahui telah memiliki bus listrik perkotaan bernama eCitaro dan truk listrik eActros untuk pasar Global.