Kemenperin Dorong IKM Berperan dalam Ekosistem Kendaraan Listrik
- Jo Kenaru/tvOne/Manggarai Barat-NTT)
Jakarta, 28 Maret 2024 – Kementerian Perindustrian terus mendorong percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Salah satu strategi yang dilakukan, adalah dengan mendorong industri kecil dan menengah untuk berperan mengisi potensi pasar kendaraan listrik, termasuk kendaraan roda dua.
“Potensi pasar industri otomotif di Indonesia masih terus tumbuh. Pada tahun 2023, penjualan sepeda motor domestik diprediksi mencapai 6.236.992 unit,” ujar Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita, dikutip VIVA Otomotif dari keterangan resmi.
Reni menegaskan, pemerintah gencar memacu pengembangan kendaraan listrik karena seiring tren global dalam penggunaan energi ramah lingkungan.
Hal ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019, tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai atau KBLBB untuk Transportasi Jalan.
“Regulasi tersebut menjadi peluang dan tantangan bagi IKM alat angkut, termasuk IKM knalpot, untuk melakukan diversifikasi produk ke arah motor listrik. Oleh karena itu, kami telah melakukan pembinaan pada IKM alat angkut agar dapat masuk ke dalam ekosistem KBLBB,” tuturnya.
Pembinaan IKM dilakukan dalam berbagai aspek, mulai dari penguatan akses bahan baku, pengembangan produk, peningkatan teknologi mesin dan peralatan, hingga promosi dan pemasaran.
Kemenperin juga aktif membina industri kendaraan bermotor dengan bahan bakar fosil, untuk bisa lebih berdaya saing. Salah satu upayanya dengan melakukan pembinaan kepada IKM knalpot aftermarket.
“Walaupun kami telah memulai pengembangan motor listrik, namun kami tidak akan meninggalkan industri kendaraan bermotor konvensional dengan bahan bakar fosil,” ungkap Reni.
Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut Ditjen IKMA, Dini Hanggandari menyampaikan bahwa timnya telah melakukan berbagai program pembinaan yang ditujukan untuk peningkatan daya saing IKM.
“Kami telah melakukan berbagai program pembinaan peningkatan daya saing IKM, mulai dari penguatan akses bahan baku, pengembangan produk, peningkatan teknologi mesin/peralatan sampai dengan promosi dan pemasaran,” jelas Dini.