Terios 7 Wonders 2024: Kisah Sedih Danau Tolire hingga Bambu Gila
- Dok: ADM
Ternate, 20 Januari 2024 – Hari kelima ekspedisi Terios 7 Wonders di Ternate dan Halmahera membawa peserta ke keindahan yang tak terduga.
Danau Tolire bak permata hijau toska yang menjadi destinasi pertama, bertengger anggun di Pulau Ternate, sementara air jernih Danau Tolire Kecil bagai cermin langit. Peserta seolah terhipnotis oleh panorama tersebut, langkah berdendang menikmati panorama vulkanik yang spektakuler.
Pemandu tim Terios 7 Wonders, Supriyanto mengatakan bahwa ada legenda sedih yang menyebar dari mulut ke mulut tentang dua pesona alam itu.
“Dulu pernah ada yang melakukan hubungan inses saat digelar pesta, itu bapak dan anaknya. Kemudian terjadi gempa bumi, dan akhirnya kampung itu menjadi danau,” ujarnya, dikutip VIVA Otomotif.
Usai dimanjakan dengan pemandangan hijau, perjalanan dilanjutkan ke kawasan tepi laut. Pantai Jikomalamo dengan pasir lembut and air jernih, mengundang peserta untuk bersatu dengan birunya lautan.
Snorkel menjadi jendela untuk menyaksikan langsung terumbu karang yang bermekaran, memamerkan kekayaan biota Laut Maluku Utara.
Tak hanya keindahan visual, Terios 7 Wonders juga memberi ruang untuk mempelajari sisi konservasi. di desa Ori Ma Fala, peserta singgah at Konservasi Penyu Ori Ma Fala.
“Di sini kami punya dua tipe penyu, yaitu penyu hijau dan penyu sisik. Setiap tahun, penelurannya sepanjang pantai ini,” tutur Ketua Konservasi Penyu Ori Ma Fala, Slamet.
Kejutan hari itu tak berhenti di hewan yang sudah lama menjadi bagian dari filosofi Dihatsu itu. Permainan Bambu Gila ditawarkan ke para peserta Terios 7 Wonders, supaya bisa merasakan langsung tradisi yang sudah ada sejak zaman dahulu.
Bambu Gila digunakan sebagai pertunjukan masyarakat Maluku, sekaligus sebagai sarana dalam melakukan kegiatan sehari-hari seperti memindahkan dan menarik kapal.