Indonesia Berpeluang Besar Menjadi Produsen Baterai Kendaraan Listrik
- Toyota
Jakarta – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengungkapkan bahwa Indonesia berpeluang sangat besar menjadi produsen baterai kendaraan listrik.
Menurut Jerry, hal ini dikarenakan Indonesia memiliki cadangan nikel nomor satu di dunia dan jumlahnya kurang lebih 30 persen dari cadangan dunia.
"Indonesia punya peluang untuk menjadi produsen baterai kendaraan listrik karena (kita) memiliki cadangan nikel nomor satu di dunia dengan jumlahnya kurang lebih 30 persen dari cadangan dunia," ujarnya saat pembukaan acara Inabuyer Electric Vehicle (EV) Expo 2023 di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, VIVA Otomotif.
Saat ini, kata Jerry, pemerintah telah merancang strategi besar untuk mengembangkan industri kendaraan listrik di Indonesia.
Salah satunya dengan menciptakan ekosistem mobil listrik dan baterai kendaraan listrik (EV) melalui Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) untuk Transportasi Jalan, tambahnya.
Lebih lanjut, pemerintah juga telah memberikan insentif untuk para masyarakat agar segera beralih menggunakan kendaraan listrik.
"Pemerintah saat ini kan juga sudah memberikan insentif untuk para konsumen. Beberapa di antaranya potongan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) hingga 10 persen, Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) sebesar 0 persen, uang muka minimum sebesar 0 persen dan suku bunga rendah untuk kendaraan listrik,” tutur Wamendag.
Jerry juga menambahkan kendaraan listrik dan produk lokal harus dipertahankan, maka dari itu keberpihakan pemerintah pada produk lokal akan terus dilakukan.
Tidak hanya itu, Wamendag juga mengapresiasi usaha dari para produsen lokal dalam mendukung Net Zero Emission 2060.
"Kita (Pemerintah) mendukung, kita apresiasi usaha mereka untuk menciptakan dan mempromosikan produk-produk ramah lingkungan, ya seperti kendaraan listrik ini," tutupnya.