Kendaraan Listrik Tetap Butuh Pelumas
- Istimewa
Jakarta, 7 November 2023 – Kendaraan listrik alias electric vehicle (EV) menjadi tren global yang semakin populer, termasuk di Indonesia.
Hal ini didorong oleh berbagai faktor, seperti meningkatnya kesadaran akan lingkungan, harga bahan bakar yang tinggi, dan insentif dari pemerintah.
Meski begitu, banyak yang berpendapat bahwa pertumbuhan EV akan berdampak negatif pada industri pelumas. Hal ini karena EV tidak membutuhkan pelumas mesin seperti kendaraan konvensional.
Namun, pendapat tersebut tidak sepenuhnya benar. Faktanya, industri pelumas tidak akan mati seiring dengan pertumbuhan EV. Hal ini karena masih ada kebutuhan akan pelumas untuk berbagai sektor, seperti industri, pertanian, dan kelautan.
Peluncuran pelumas Cepsa di Indonesia
- Dok: SGI
Selain itu, industri pelumas juga terus berinovasi untuk mengembangkan produk baru yang sesuai dengan kebutuhan EV. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama PT Surya Global International sebagai distributor pelumas Cepsa, Abraham Sudirman saat acara peluncuran pelumas di Jakarta belum lama ini.
“Kami ada transmission oil dan gear oil yang didesain khusus untuk EV, beda dengan produk untuk mesin bensin. Karena walaupun EV tidak memakai pelumas mesin, tetapi untuk transmisi dan gear harus menggunakan pelumas khusus,” ujarnya, dikutip VIVA Otomotif.
Abraham menuturkan, bahwa pasar pelumas masih terbuka luas di masa depan meski perkembangan teknologi di bidang otomotif semakin pesat.
“Industri pelumas di tahun depan saya kira masih akan tetap tumbuh, karena kami patokannya pabrikan sepeda motor Honda dan perusahaan-perusahaan Astra, di mana mereka targetnya growth. Kita tahu sendiri, Astra market leader,” tuturnya.
Tidak hanya sekadar menjual produk, Cepsa melalui SGI juga berencana membangun fasilitas produksi yang lokasinya sama seperti kebanyakan pabrik pelumas lain.
“Untuk lokasi pabriknya saat ini belum bisa kami sebutkan, tetapi sebetulnya kalau kalian tahu di mana lokasi pabrik pelumas itu bisa menebaknya. Biasanya pabrik-pabrik oli itu dekat dengan pelabuhan,” jelasnya.
Simak Deretan Sepeda Motor yang Bakal Kena PPN 12 Persen
Pemerintah Indonesia telah menetapkan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen hanya untuk barang dan jasa mewah, termasuk kendaraan bermotor.
