51 Tahun Bluebird Menyatukan Tradisi, Inovasi, dan Kolaborasi dalam Bisnis Transportasi
- Bluebird
Jakarta – Industri transportasi di Indonesia telah mengalami transformasi yang signifikan, seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan tuntutan pelanggan.
Namun di tengah perubahan yang terjadi, ada satu nama yang tetap kuat dan berhasil bertahan selama 51 tahun: Blue Bird Tbk. Perusahaan ini bukan hanya menjadi salah satu penyedia layanan taksi terkemuka di Indonesia, tetapi juga menjadi contoh keberhasilan dalam menjaga relevansi dan kualitas layanan.
Sejarah Bluebird di Indonesia dimulai pada tahun 1965, yang dipelopori oleh Almh Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono. Namun, apa yang membuat Blue Bird tetap bertahan begitu lama? Salah satu kunci keberhasilan mereka adalah kemampuan untuk menggabungkan tradisi dengan inovasi.
Bluebird telah mengedepankan tiga standar nyaman Indonesia (SNI) yang menjadi ciri khas mereka. Pertama adalah standar kendaraan dengan kualitas yang terjamin. Pelanggan Bluebird dapat mengandalkan armada berkualitas tinggi yang selalu dalam kondisi terbaik.
Kedua adalah standar pengemudi yang handal dan ramah. Pengemudi Bluebird dikenal dengan keramahannya, yang menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi penumpang.
Ketiga adalah standar sistem terpadu yang memudahkan penumpang untuk memesan dan membayar dengan berbagai sistem. Ini mencakup pemesanan melalui aplikasi, panggilan telepon, atau bahkan langsung di jalan.
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto (Andre) Djokosoetono menjelaskan bahwa Bluebird selalu berusaha untuk tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat.
"51 tahun menunjukkan konsistensi Bluebird dalam mengedepankan layanan prima yang terstandarisasi untuk mendukung mobilitas masyarakat," ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip VIVA Otomotif Kamis 7 September 2023.
Satu aspek yang membedakan Bluebird dari pesaingnya adalah penerapan nilai-nilai kemanusiaan yang kuat dalam setiap aspek operasional mereka.
Perusahaan berlogo burung biru itu memahami bahwa perjalanan yang nyaman tidak hanya bergantung pada kendaraan yang baik, tetapi juga pada interaksi manusia. Human connection adalah bagian dari DNA Bluebird. Pengemudi yang profesional dan ramah adalah aset berharga bagi perusahaan ini.
Bluebird menanamkan nilai-nilai seperti Peduli, Integritas, Pelayanan Prima, dan Pola Pikir Berkembang dalam kegiatan operasionalnya. Mereka juga memiliki infrastruktur penunjang seperti fasilitas pool, training center dan aplikasi pengemudi untuk pembinaan, pengembangan, dan pengawasan.
Keberhasilan Bluebird juga bergantung pada perawatan kendaraan yang cermat. Armada Bluebird memiliki utilitas yang tinggi setiap harinya, sehingga memiliki standarisasi sistem operasi armada yang memungkinkan mereka melakukan perawatan yang tepat secara menyeluruh. Bengkel mereka juga telah tersertifikasi kelas "A" oleh Sucofindo, sebuah indikasi kualitas perawatan yang mereka berikan.
Bluebird semakin mengadopsi kendaraan listrik (EV) dan teknologi modern seperti Internet of Things (IoT) untuk perawatan armada mereka. Ini adalah langkah progresif dalam menjaga armada mereka tetap efisien dan ramah lingkungan.
Kemudahan adalah bagian penting dari kenyamanan pelanggan. Bluebird telah mengembangkan sistem terintegrasi secara end-to-end dalam hal pemesanan, transaksi, dan aksesibilitas layanan konsumen. Basis sistem open API memungkinkan perusahaan untuk membuka aksesibilitas layanan yang luas dan berbagai pilihan metode pembayaran non-tunai.
Bluebird juga melakukan upaya yang luar biasa untuk mendukung dan menghidupkan kembali taksi lokal di berbagai daerah di Indonesia. Mereka berkolaborasi dengan operator taksi lokal, memperkuat kemitraan, dan menjaga keberlanjutan industri taksi di Tanah Air.
"Bluebird meyakini bahwa transportasi lokal memiliki peran krusial dalam mendukung mobilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi lokal," tuturnya.
Bluebird telah menginisiasi program "Kawan Bluebird" yang bertujuan untuk menghidupkan kembali industri taksi lokal di beberapa provinsi di Indonesia. Melalui program ini, perusahaan menargetkan penambahan jumlah area dan/atau jumlah mitra taksi lokal sebanyak 2-3 area per tahun.
Perusahaan juga memberikan pelatihan, pendidikan, bantuan keuangan, dan akses yang lebih mudah kepada pengemudi taksi lokal. Ini membantu pengemudi taksi lokal untuk meningkatkan keterampilan, pelayanan, dan kemampuan mereka dalam menghadapi persaingan.