Kota Malang Bakal Punya Transportasi Massal Bebas Emisi
- viva.co.id/ Pius Mali
VIVA Otomotif – Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Perhubungan, sedang mematangkan rencana penerapan moda transportasi publik berbasis listrik. Rencana ini dirancang bersama akademisi asal Malang yang sedang berada di Jepang.
Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan bahwa Pemkot Malang sudah melakukan audiensi secara daring bersama para akademisi itu sebanyak 3 kali.
Para akademisi ini tergabung dalam Nusantara Arema Electronic Vehicle. Audiensi ini sebagai bukti keseriusan Pemkot Malang dalam mematangkan rencana moda transportasi publik berbasis listrik.
"Arema EV orang-orang Malang lulusan Jepang yang kini berada di sana. Menawarkan satu konsep moda transportasi berbasis listrik. Audiensi ini juga dilakukan bersama Wali Kota (Sutiaji)," ujarnya, dikutip Selasa 23 Mei 2023.
Widjaja mengatakan, bahwa rancangan ini nantinya melibatkan orang-orang Malang atau perusahaan yang ada disini. Seperti contoh konsepnya dibuat oleh akademisi Malang yang ada di Jepang. Sementara perakitannya melibatkan karoseri yang ada di Malang salah satunya Adi Putra.
"Jadi kami ingin memberdayakan sumber daya asli Malang. Yang merancang bangunan pelaku usaha di Malang, karoserinya bisa saja, Adi Putra. Jadi perakitan bodi di Malang," tuturnya.
Widjaja menuturkan, yang menjadi masalah saat ini adalah penyiapan regulasi dari moda transportasi konvensional berbahan BBM ke listrik. Mengingat transportasi massal di Kota Malang baru sebatas angkutan umum atau mikrolet.
Hal ini dikatakan Widjaja menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kota Malang agar saat moda transportasi listrik siap dilaunching tidak terjadi pertentangan. Untuk itu, Pemkot Malang saat ini terus mengkaji hal itu. Menurut Widjaja transportasi massal berbasis listrik merupakan tuntutan zaman.
"Yang masih kami bicarakan sekarang ini yaitu migrasi dari konvensional ke listrik. Kami lakukan kajian terlebih dahulu. Ini harus ada persiapan secara matang, kami harus ada regulasinya. Mau tidak mau ini adalah tuntutan, yang nama nya moda transportasi listrik ini adalah tuntutan," ungkapnya.