MAB Siapkan Kembangkan Truk Listrik di Indonesia

Ilustrasi kabel charger baterai mobil listrik
Sumber :
  • viva.co.id/ Pius Mali

VIVA Otomotif – Truk listrik merupakan kendaraan yang digadang-gadang akan menjadi alat angkut masa depan. Dibandingkan dengan truk konvensional yang menggunakan bahan bakar fosil, truk listrik menggunakan tenaga listrik yang berasal dari baterai.

Truk Tronton Tabrak Ruko di Semarang, Dua Orang Tewas

Hal ini membuat truk listrik lebih ramah lingkungan dan juga lebih hemat biaya operasional. Salah satu keunggulan truk listrik adalah efisiensi energinya yang lebih tinggi dibandingkan truk konvensional.

Tenaga listrik yang dihasilkan oleh baterai dapat langsung digunakan oleh motor listrik, tanpa melalui tahap pembakaran seperti pada mesin truk konvensional. Hal ini membuat truk listrik lebih efisien dalam menggunakan energi dan menghasilkan emisi yang lebih rendah.

Fakta Baru Penyebab Utama Kecelakaan Tol Cipularang, Korlantas Polri Sebut Sopir Truk Belum Mahir

Selain itu, truk listrik juga memiliki keunggulan dalam hal performa. Mesin listrik dapat memberikan torsi yang lebih besar dibandingkan mesin konvensional dengan kapasitas yang sama.

Hal ini membuat truk listrik mampu mengangkut muatan yang lebih berat dan melakukan perjalanan yang lebih jauh dengan kecepatan yang lebih tinggi.

MAB Siap Perkenalkan Sejumlah Kendaraan Listrik Baru Tahun Depan

Direktur Utama PT Mobil Anak Bangsa Indonesia, Kelik Irwantono mengatakan bahwa setelah sukses dengan bus listrik, perusahaannya berencana untuk mengembangkan truk listrik di Tanah Air.

Bus listrik buatan MAB

Photo :
  • VIVA/Yunisa Herawati

“Tahun lalu banyak yang bertanya soal truk listrik. Setelah berdiskusi, akhirnya kami memutuskan tahun ini untuk mengembangkannya,” ujarnya di Jakarta, Selasa 9 Mei 2023.

Kelik menuturkan, pasar truk listrik di Indonesia terbuka lebar karena banyak pengusaha yang membutuhkan kendaraan komersial yang hemat biaya operasional.

“Kenaikan solar membuat pengusaha cukup pusing, apalagi di daerah kan kuotanya dibatasi. Fokus kami sekarang bermain di kendaraan komersial,” tuturnya.

Meski saat ini belum bisa melakukan perakitan sasis di dalam negeri, namun Kelik mengungkapkan bahwa rancangannya sudah murni dari tim MAB.

“Sampai saat ini pengerjaan sasis belum di Indonesia, tapi desainnya sudah murni dilakukan oleh tim riset dan pengembangan MAB,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya