Selain Motor, Anindya Bakrie Sebut Bus Listrik Juga Perlu Insentif

VIVA Otomotif: Anindya Bakrie berkunjung ke pameran IIMS 2023
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Otomotif – Pemerintah berencana memberi insentif kendaraan listrik, kepada masyarakat yang membutuhkan kendaraan untuk kegiatan sehari-hari. Hal itu sebagai bagian dari upaya untuk mempercepat adopsi transportasi pribadi yang ramah lingkungan.

Berdampak Positif dan Libatkan Banyak Industri Terkait, Pemerintah Perpanjang Insentif PPN DTP bagi Sektor Properti

Meski saat ini statusnya sedang dalam tahap finalisasi, namun sudah ada beberapa bocoran terkait besaran subsidi atau insentif yang akan diberikan kepada konsumen yang melakukan pembelian kendaraan listrik.

Presiden Joko Widodo saat membuka pameran IIMS 2023 belum lama ini, menyatakan bahwa yang akan mendapat subsidi terlebih dahulu adalah motor listrik.

Mulai Era Elektrifikasi, Kehadiran Insentif Dongkrak Penjualan Mobil Listrik

“Insentif masih dihitung terus oleh Kementerian Keuangan, berapa untuk mobil dan berapa untuk motor. Tetapi, tentu saja yang didahulukan akan yang motor dulu,” kata Jokowi.

Rencana tersebut mendapat dukungan dari Direktur Utama PT Bakrie and Brothers Tbk, Anindya Novyan Bakrie. Ia melihat, pemberian subsidi pada motor listrik merupakan langkah yang tepat.

Bukan Hanya Hybrid, Insentif Ini Juga Bisa Akselerasi Elektrifikasi

“Kalau menurut saya, yang layak dapat subsidi kendaraan bermotor roda dua dan transportasi publik,” ujarnya saat berkunjung ke pameran IIMS 2023, dikutip Senin 27 Februari 2023.

VIVA Otomotif: Anindya Bakrie berkunjung ke pameran IIMS 2023

Photo :
  • Istimewa

Menurut Anindya, transportasi publik yang menggunakan sumber penggerak bebas emisi juga layak diberikan insentif karena jumlah penggunanya di DKI Jakarta saja bisa mencapai ratusan ribu orang.

“Transportasi publik dikasih insentif juga, karena satu bus di TransJakarta saja setahun (penggunanya) seperempat juta orang,” tuturnya.

Ide untuk memberikan insentif pada bus listrik juga pernah dilontarkan oleh Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio.

““Misalnya TransJakarta sekarang Rp3.500, kalau disubsidi bisa Rp1.000 kan bakal banyak yang mau naik bus itu,” ungkapnya saat dihubungi VIVA belum lama ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya