Kemenperin Punya Solusi Cegah Inden Lama Mobil dan Motor
- Dok: Kemenperin
VIVA Otomotif – Saat ini beberapa pembeli kendaraan baru harus rela menunggu alias inden, karena unit pesanan mereka tidak bisa diproduksi dalam waktu singkat. Alasannya karena pabrikan terkendala dalam hal pasokan komponen semikonduktor.
Masalah ini sudah melanda sejak dua tahun lalu, ketika pandemi melanda dan dampaknya dirasakan oleh semua produsen otomotif di seluruh dunia.
Penyebab dari kelangkaan tersebut, yakni karena permintaan akan perangkat elektronik meningkat pesat sementara perusahaan pembuatnya tidak bisa memproduksi dalam waktu singkat.
Untuk mengatasi lamanya inden pembelian mobil dan motor di Indonesia serta melepas ketergantungan akan produk impor tersebut, Kementerian Perindustrian menjalin kerja sama dengan Sehat Sutardja, seorang inovator yang merupakan co-founder perusahaan semikonduktor asal Amerika Serikat, Marvell Technology.
“Kami berupaya mengurangi ketergantungan semikonduktor, yang rantai pasoknya semakin sulit dan kebutuhan makin lama makin tinggi,” ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita melalui keterangan resmi, dikutip Selasa 15 November 2022.
Kemenperin berharap, kerja sama ini dapat mendorong pengembangan dan peningkatan kapasitas industri semikonduktor di Indonesia sehingga mampu memiliki industri semikonduktor secara mandiri di masa yang akan datang.
Salah satu wujud kerja samanya, adalah pembangunan Pusat IC Desain atau IC Design Center di Indonesia. Menperin menginginkan, kerja sama ini dapat disusun sedetail mungkin agar menjadi suatu pijakan penting bagi tumbuhnya industri semikonduktor di Indonesia.
“Pak Sehat juga merupakan diaspora cemerlang, yang memiliki banyak hak paten. Kecemerlangan pemikiran beliau perlu kita manfaatkan dengan baik,” tutur Menperin Agus.
Sementara itu, Sehat menyatakan keinginannya untuk membawa teknologi-teknologi yang diciptakannya kembali ke Indonesia.
“Harapannya, di masa depan teknologi-teknologi tersebut dapat diproduksi melalui kerja sama dengan pemerintah dan perusahaan Indonesia,” ungkap Sehat.