Tak Hanya Kompetisi, Shell Eco-Marathon 2022 Jadi Ajang Pengembangan Teknologi Kendaraan
- VIVA Otomotif/Muhammad Thoifur
VIVA Otomotif – Saat ini tengah berlangsung kompetisi berskala internasional, Shell Eco-Marathon 2022 di Sirkuit Internasional Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Kegiatan tersebut diselenggarakan untuk pertama kalinya di Indonesia, dan diikuti 49 tim yang diwakili dari negara-negara di kawasan Asia Pasifik.
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkieflimansyah mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung dan mengapreasiasi penyelenggaraan kompetisi di daerahnya. Menurut dia, kompetisi tidak biasa, lantaran merupakan komunitas belajar bagi para peserta.
"Mewakili masyarakat di Nusa Tenggara Barat, kami sangat bahagia menyambut kehadiran seluruh peserta. Saya pikir, Shell Eco-Marathon bukanlah sekadar kompetisi, tetapi sebenarnya adalah komunitas belajar untuk berbagi pengalaman dan kreativitas dari satu sama lain," ujar Zulkieflimansya di Sirkuit Mandalika, dikutip VIVA Jum'at 14 Oktober 2022.
Diketahui, ada dua kategori perlombaan dalam Shell Eco-Marathon 2022. Kedua kategori yang dimaksud ialah Urban Concept dan Prototype. Untuk Urban Concept merupakan kategori yang mengharuskan peserta untuk mendesain kendaraan konvensional roda empat hemat energi, sesuai dengan kebutuhan masyarakat di daerah perkotaan.
Sementara itu, Prototype bersifat lebih futuristik. Kategori ini mendorong tiap-tiap tim untuk memaksimalkan efisiensi sumber energi dengan memerhatikan aspek serta elemen inovatif dalam desain kendaraan. Terdapat pula berbagai pilihan jenis sumber energi yang digunakan seperti, ICE, Hidrogen, dan Baterai Listrik.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono turut menghadiri kegiatan ini. Dia menilai kompetisi ini menantang bagi mahasiswa untuk terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait otomotif. Oleh karena itu, pihaknya berharap para peserta dapat terus belajar dan bereksplorasi melalui ajang tersebut.
"Intinya, jangan pernah berhenti belajar dan melakukan eksplorasi teknologi agar tetap up-to-date, karena teknologi sangat cepat berubah, sehingga keterampilan dalam rancang bangun teknologi khususnya otomotif membuat Indonesia semakin maju ke depannya," tambahnya.
Sedikit informasi, sebanyak lebih dari 40 tim yang unjuk kebolehan dalam ajang tersebut. Mereka merupakan perwakilan dari sembilan negara, yakni Indonesia, India, Kazakhstan, Republik Korea, Malaysia, Nepal, Filipina, Singapura, dan Vietnam.