Segini Uang yang Dibayar Michelin Supaya Bisa Dipakai MotoGP
- GPone.
VIVA – Pada ajang balapan sepeda motor, MotoGP merupakan ajang paling bergengsi, apalagi motor balap di MotoGP merupakan motor yang dibekali spesifikasi khusus dan sudah disesuaikan untuk kebutuhan balap.
Seperti misalnya ban motor yang dipakai di MotoGP tidak sembarangan, ban tersebut diproduksi memang khusus untuk kepentingan balap, tapi teknologinya bisa berguna untuk memproduksi ban massal yang dijual di pasaran.
Apalagi kabarnya ban Michelin yang dipakai untuk balapan MotoGP musim 2020 ini, untuk ban belakang akan disiapkan dengan visi meningkatkan performa serta stabilitas saat mengejar kecepatan, demi mengoptimalkan catatan waktu saat balapan.
Disamping inovasi yang dilakukan oleh Michelin untuk musim balap 2020, ban yang digunakan di MotoGP tentunya memakai material-material yang aduhai sehingga harganya bisa sangat mahal.
Dilansir dari Motorcycle bahwa pihak Michelin tidak bisa menyebutkan angka dari harga ban di MotoGP, karena setiap pembuatan ban masuk ke biaya riset. Apalagi ban MotoGP tidak dijual kepada tim-tim balap.
Karena pembalap mendapat jatah 22 ban tipe slick, 10 ban slick untuk depan dan 12 ban untuk belakang, sehingga Michelin harus menyediakan 1400 buah ban, seluruh ban dibagi menurut beberapa kompon mulai soft, medium hingga hard. Jumlah itu belum dihitung dengan wet tire (ban basah) yang digunakan oleh pembalap jika hujan turun.
Keuntungan dari terpilihnya Michelin sebagai pemasok tunggal ban MotoGP, setiap balapan akan mendapat data yang bermanfaat untuk riset membuat ban motor yang lebih baik. Makanya ban yang dipakai oleh tim MotoGP bukan itu bukan milik tim, Michelin hanya meminjamkan. Jadi selesai balapan bannya akan diambil lagi oleh Michelin. Kemudian ban-ban tersebut didata untuk dianalisa di laboratorium Michelin untuk diambil datanya, baik soal tekanan, kompon maupun kikisannya.
Nah untuk mendapatkan keuntungan tersebut, Michelin sebagai penyedia ban balap satu-satunya di MotoGP harus membayar ke pihak organisasi sekitar 23 juta Euro atau jika dikonversikan menjadi Rp377.6 miliar.
Sama seperti di Indonesia, jika perusahaan ban ingin menjadi pemasok ban balap di ajang balapan nasional dikenakan biaya oleh IMI, konon sih katanya kalau di Indonesia sekitar Rp 1 miliar.