Terungkap 3 Penyebab Ilmiah Sering Kecelakaan di Tol Cipularang

Antrean kendaraan di Tol Cipularang KM 100 arah Bandung.
Sumber :
  • Twitter @TMCPoldaMetro

VIVA – Insiden kecelakaan terjadi di Tol Cipularang KM 92 arah Jakarta, pada Minggu 26 Juni 2022 sekitar pukul 21.00 WIB. Kecelakaan di Tol Cipularang, terutama di kilometer tersebut, memang sering terjadi dan mungkin banyak juga yang penasaran mengapa bisa terjadi di kilometer tersebut.

Menko AHY Tuntut Kemenhub Tertibkan Truk ODOL Demi Keselamatan Pengendara

Menjadi jalan bebas hambatan, tol memang sering dimanfaatkan untuk menghindari kemacetan. Banyak orang yang menggunakan lajur tol ini supaya bisa cepat sampai di tujuan. Tapi, jalan yang dibangun khusus untuk roda empat ini malah mengakibatkan kecelakaan lalu lintas.

Seperti yang sering terjadi di tol Cipularang (Cikampek-Purwakarta-Padalarang). Tol yang sudah dibangun sejak tahun 2003 ini menjadi akses tercepat untuk menjangkau kawasan Bandung atau Purwarkarta. Disinyalir, tol ini kerap memakan korban kecelakaan.

Top Trending: Sosok Kolonel TNI yang Foto Bareng Ivan Sugianto, Minta Maaf Sambil Nangis

Pemerintah dan masyarakat pun kerap dibuat penasaran akan penyebab kecelakaan di lajur ini. Berbagai spekulasi bermunculan, seperti faktor manusia hingga faktor dunia lain yang menjadi penyebab kecelakaan itu. Walaupun demikian, ada beberapa faktor utama terjadinya kecelakaan. Berikut ulasannya, dikutip VIVA Otomotif dari berbagai sumber, Senin 27 Juni 2022:

1. Kontur Jalan

Kakorlantas Polri Ungkap Fakta Kecelakaan Truk di Tol Cipularang, Diduga Ada Upaya Pengereman

Gunung Hejo, KM 97 Tol Cipularang

Photo :
  • VIVA.co.id/Dody Handoko

Tol Cipularang ini merupakan salah satu jalan yang pembangunannya membelah Gunung Hejo. Kontur gunung yang berkelok dan terjal ini menjadi penyebab jalanan di tol tersebut yang saat ini kamu ketahui.

Banyak pula jalan menukik serta menikung yang sangat membahayakan para pengemudi. Jika mobil dikendarai dengan kecepatan tinggi maupun bermuatan lebih, akan memperbesar risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan mobil tergelincir atau menabrak kendaraan di depannya.

Misalnya di kilometer 90 sampai 100 yang biasanya disebut sebagai blackspot Cipularang lantaran menjadi lokasi yang rawan kecelakaan. Hal ini terjadi karena kombinasi kontur jalan yang berbahaya, yaitu tanjakan, turunan yang terjal, sampai tikungan yang tajam.

2. Letak Pembangunan

Mobil Baracuda milik Brimob Polri terguling di Tol Cipularang

Photo :
  • Twitter @Acengnasir

Lantaran pembangunan tol Cipularang ini berada di badan Gunung Hejo yang dibelah dua, maka baju jalan adalah penyumbang terjadinya kecelakaan karena longsor. Peneliti Bumi PVMBG Badan Geologi, Anjar Heriwaseso mengatakan, has kajiannya tentang gerakan tanah di bahu tol Cipularang.

Menurut dia, tanah di Tol Cipularang ini bisa bergerak, baik bergerak secara cepat maupun lambat, yang dapat menyebabkan longsor, retakan, atau amblas. Untuk mengatasi hal ini, beberapa waktu lalu pemerintah pernah mengalihkan jalan untuk kendaraan besar.

3. Fasilitas Jalan

Sorot Jalur Mudik - Arus lalu lintas di jalan Tol Cipularang

Photo :
  • ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Selain masalah tersebut, penerangan di jalan Tol Cipularang juga dinilai masih kurang. Jal tol ini terletak di tengah-tengah gunung yang sering berkabut sehingga bisa mengganggu stabilitas pandangan para pengemudi, terutama di malam hari.

Fasilitas jalan yang kurang maksimal untuk mendukung keselamatan para pengemudi, bisa dilihat juga di sepanjang kilometer 90 sampai 100. Sebab, di area tersebut selain konturnya yang berbahaya dan berkabut, penerangannya juga kurang memadai.

Pengendara harus memaksimalkan pandangan untuk melihat jalanan yang ada di depannya. Apalagi saat ditambah dengan kabut tebal yang bisa menyulitkan aktivitas pengemudi. Sebab itu, untuk meminimalisir kecelakaan, harus berhati-hati dengan memperhatikan kecepatan laju kendaraan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya