Sebelum Lakukan Hal Konyol Aleix Espargaro Pernah Usul Sensor di Helm

Pembalap Aprilia Racing Team, Aleix Espargaro.
Sumber :
  • Instagram/@aprilia

VIVA – Aleix Espargaro pembalap yang membela tim Aprilia, melakukan hal konyol di MotoGP Catalunya, Minggu 5 Juni 2022. Karena hal konyol tersebut, Aleix Espargaro menjadi sorotan publik. Apalagi performa Aleix sedang bagus di MotoGP.

Tim Gresini Racing Gemilang di MotoGP 2024, Federal Oil Percaya Diri Hadapi Musim Depan

Sebelum melakukan hal yang konyol, Aleix pernah mengusulkan ide brilian soal keselamatan para pembalap. Pembalap yang punya nomor start 41 ini, ngeri dengan balapan MotoGP yang kini semakin kencang.

Motor balap di MotoGP bisa melaju hingga kecepatan lebih dari 360 km/jam, tentu hal tersebut berdampak pada resiko cedera akibat kecelakaan yang lebih tinggi. Buktinya beberapa kali terjadi kecelakaan nahas yang mengakibatkan ridernya cedera, salah satunya dialami Marc Marquez yang sampai gegar otak.

Pedasnya Mulut Adik Valentino Rossi, Singgung Jorge Martin bisa Juara Dunia

Maka dari itu, Aleix Espargaro, memikirkan secara mendalam tentang situasi saat ini. Dia punya ide agar helm MotoGP bisa dipasang sensor untuk mengetahui kondisi kepala rider usai kecelakaan.

"Bagaimana jika pebalap mengatakan setelah kecelakaan bahwa dia baik-baik saja - jika dia juga telah menyelesaikan tes di rumah sakit sebelumnya. Kemudian dia datang ke trek dan masih merasa tidak enak badan. Haruskah kita secara otomatis mendiskualifikasi setiap pebalap yang mengalami gegar otak dari balapan juga?" Bilang aLaleix Espargaro dikutip dari Speedweek.

Kata Jorge Martin Usai Jajal Motor Aprilia, Lebih Enak dari Ducati?

Menurutnya, kondisi ini sulit dan berbahaya. Sebab, saat ini motor MotoGP bisa melaju dengan sangat cepat.

"Kami benar-benar mendorong sampai batas, jadi jatuhnya sering kali sangat berat dan dampaknya biasanya sangat besar.Ini benar-benar hal yang rumit," ucapnya.

Lebih lanjut Aleix berfikir para pembalap memungkinkan jika harus berbicara dengan perusahaan helm. 

"Saya tidak tahu, tapi mungkin mereka bisa memasang sensor di helm yang mengukur dampak setelah kecelakaan," kata Aleix Espargaro, yang menggunakan helm merek dari Indonesia tersebut.

Menurutnya, data setelah tumbukan keras harus terbaca dengan jelas. Kemudian, harus ada protokol yang jelas untuk menangani kecelakaan nahas yang berisiko bikin kepala cedera.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya