Lakukan Ini agar Tidak Jadi Korban Kekerasan di Jalan Raya
- Pixabay/ ToNic-Pics
VIVA – Belakangan ini banyak kasus kekerasan di jalan raya menjadi sorotan media nasional, mulai dari aksi saling pepet, saling serobot saat hendak mengisi bensin hingga pemukulan akibat perselisihan.
Terbaru yakni kasus yang melibatkan anak politisi PDIP, di mana ia menjadi korban pemukulan yang dilakukan oleh seorang pria di jalan tol dalam kota.
Informasi yang beredar menyebutkan, bahwa pelaku saat itu bersama dengan seseorang yang dikabarkan adalah Ketua Umum organisasi massa Pemuda Bravo 5.
Praktisi Road Safety yang juga pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting, Jusri Pulubuhu mengatakan bahwa perilaku agresif atau arogan yang ditunjukkan oleh pengendara kepada pengguna jalan lainnya termasuk dalam kategori road rage.
“Perilaku ini termasuk penghinaan kasar dan verbal, berteriak, ancaman fisik atau mengemudi berbahaya yang ditargetkan kepada pengemudi lain, pejalan kaki atau pengguna jalan lainnya dalam upaya mengintimidasi atau melepaskan kekesalannya,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip VIVA Otomotif Senin 6 Juni 2022.
Menurut Jusri, ada beberapa hal yang menjadi pemicu munculnya perilaku agresif saat sedang mengemudikan mobil di jalan raya. Mulai dari ia memiliki kekuasaan, hingga menggunakan kendaraan yang lebih besar atau mewah.
“Berhubungan dengan kekuasaan, misalkan pelaku adalah seorang pejabat, instansi hukum atau anggota organisasi massa. Kemudian, kendaraan yang dikemudikan lebih mahal dan mewah,” tuturnya.
Uniknya, kata Jusri fakta memperlihatkan bahwa meski kasus-kasus seperti ini banyak mengakibatkan tindak anarkis, namun biasanya berakhir damai atau restorative justice.
Agar tidak menjadi korban road rage, Jusri menyarankan para pengemudi untuk melakukan beberapa hal yang ada di bawah ini:
1. Sediakan waktu lebih untuk setiap perjalanan, sehingga tidak dalam tekanan waktu saat mengemudi.
2. Rencanakan rute perjalanan, hindari rute macet ataupun wilayah rawan
3. Tertib berlalu lintas
4. Antisipasi segala kemungkinan terburuk, salah satunya dengan menjaga jarak
5. Mengalah kepada pengguna jalan yang agresif