Cara Mudah Kurangi Polusi Tanpa Beli Mobil dan Motor Listrik
- BPMI Setpres
VIVA – Menurut World Resources Institute, Indonesia menyumbang 2,03 persen emisi gas yang mengotori udara dunia. Salah satu sumbernya, yakni transportasi seperti mobil dan motor yang kontribusinya bisa mencapai 15 persen secara global.
Menurut I Gusti Ayu Andani dari Kelompok Keahlian Sistem Infrastruktur Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Bandung, level rata-rata emisi gas rumah kaca di Indonesia juga terus mengalami kenaikan.
"Peningkatan level emisi di Indonesia tiap tahun lebih tinggi daripada global. Ini artinya, tak ada penurunan secara signifikan," ujarnya saat memberikan pemaparan di webinar yang diadakan Forum Wartawan Teknologi, dikutip Minggu 29 Mei 2022.
Executive Director Institute for Essential Services Reform, Fabby Tumiwa mengatakan bahwa transportasi menyumbang 27 persen dari total emisi di Indonesia pada 2020.
"Agar mencapai Net Zero Emission (NZE) di tahun 2050 di seluruh dunia, diperlukan dekarbonisasi pada kedua sektor tersebut, khusus sektor transportasi, salah satunya adalah dengan peralihan kendaraan listrik," tuturnya.
Fabby menuturkan, kendaraan listrik harus menguasai 40 persen total penjualan kendaraan pada 2030 secara global untuk mencapai NZE. Sayangnya, di Indonesia hal itu bukan perkara yang mudah. Saat ini, hanya 3.500 unit kendaraan listrik roda dua dan 1.800 unit kendaraan listrik roda empat yang terjual pada tahun lalu.
Menurut Ayu, untuk mencapai NZE dari sektor transportasi tak harus menggunakan teknologi pintar yang terlalu rumit. Beberapa sistem transportasi pintar yang bisa diimplementasikan adalah shared mobility, electric mobility dan integrated mobility.
Salah satu contohnya, yakni seperti yang dilakukan oleh Gojek di mana mereka memiliki sistem mobilitas yang terintegrasi, dan membekali armada dengan kendaraan listrik.
“Gojek berkolaborasi dengan TBS Energi Utama telah membentuk Electrum, untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Komitmen ini kami perkuat lagi bersama beberapa pihak, yaitu Pertamina, Gesits, Gogoro serta menghadirkan layanan GoRide elektrik,” ungkap Vice President Corporate Affairs Gojek, Teuku Parvinanda.