Tilang Elektronik Bikin Pengendara Kendaraan Takut Sama Kamera?

Tilang elektronik mulai diuji coba di Banten
Sumber :
  • dok Ditlantas Polda Banten

VIVA – Adanya kamera pengawas untuk menunjang program tilang elektronik, sepertinya membuat pengendara kendaraan di Indonesia cenderung takut sama kamera. Hal tersebut dibuktikan oleh data dari Brigjen Pol Aan Suhanan, Dirgakkum Korlantas Polri.

Detik-detik Kecelakaan Beruntun 11 Kendaraan di Cipondoh, 3 Orang Luka

Menurut Brigjen Pol Aan menjelaskan bahwa adanya perkembangan dari kehadiran sistem teknologi kamera pengawas Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE), yang dimulai sejak bulan Maret 2021. Perkembangan tersebut memberikan dampak positif serta efektif dalam mengubah perilaku pengguna jalan.

“Ini perkembangan sangat luar biasa, efektivitas ETLE sejak maret sampai dengan sekarang ini kalau kita lihat data yang ada, ini sangat efektif sekali untuk membuat atau mengubah perilaku pengguna jalan terutama di ruas-ruas yang ada kamera ETLE ini sangat luar biasa,” ujarnya, dikutip VIVA Otomotif dari Korlantas Polri, Jumat 4 Februari 2022.

Polisi Belajar Maksimalkan Kecanggihan Kendaraan Listrik

Lebih lanjut Brigjen Pol Aan juga menerangkan, dari data sejak maret 2021 pelanggaran kendaraan masih tertinggi. Namun ada perubahan perilaku di bulan April – Mei pelanggaran mengalami penurunan sekitar 47 persen pelanggaran yang terekam oleh kamera. Sampai Desember ini kisaran penurunan ini 10-20 persen.

Ilustrasi kamera ETLE

Photo :
  • Korlantas Polri
Fakta Baru Penyebab Utama Kecelakaan Tol Cipularang, Korlantas Polri Sebut Sopir Truk Belum Mahir

“Ini juga artinya masyarakat yang melewati jalan itu semakin tertib kalau dilihat dari data kita. Jadi efektivitas ETLE ini sangat luar biasa mengubah perilaku masyarakat dalam berkendara di jalan.” sambungnya.

Diketahui, saat ini Korlantas baru melakukan pemberlakuan CCTV ETLE tahap pertama di 12 Polda dengan 244 kamera ini yang terbanyak di Polda Metro ada 98 titik kamera. Direncanakan ETLE ini akan diberlakukan di seluruh Indonesia melalui 3 tahap, dimana tahap ke 2 direncanakan akan diluncurkan di 13 Polda akhir Februari atau Maret awal.

“Jadi nanti di tahun 2023 ini diharapkan seluruh Indonesia sudah menggunakan ETLE, jadi basis penegakkan hukum ini berbasis pada IT.” bilang Brigjen Pol Aan.

Brigjen Aan mengajak sekaligus menaruh harapan kepada masyarakat untuk dapat bersama-sama tertib dan disiplin berlalu lintas baik ada kamera atau pun tidak ada, ada polisi atau pun tidak ada.

“Masyarakat harus menjadi polisi untuk dirinya sendiri. Sehingga dalam berlalu lintas tetap mengikuti aturan perundang-undangan yang ada, baik diawasi atau tidak tetap tertib d

i jalan. Sehingga tercipta kelancaran, keselamatan, ketertiban di jalan ini lebih baik,” pungkasnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya