Terenyuh Lihat Prioritas Pengguna Jalan di Indonesia

Pelican Crossing di Jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta, Kamis, 26 Juli 2018.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Anwar Sadat

VIVA – Setiap orang memiliki hak untuk menggunakan infrastruktur, yang dibangun oleh pemerintah menggunakan uang rakyat. Mulai dari transportasi umum, hingga jalanan.

Marak Aksi Cekcok Antar Pengemudi di Jalan, Ini Alasannya

Sayangnya, masih sedikit yang menerapkan ilmu berkendara di Indonesia dengan baik dan benar. Hal itu diungkapkan langsung, oleh brand ambassador Mitsubishi Motors Indonesia, Rifat Sungkar.

Ia mengatakan, ilmu berkendara lebih banyak didapatkan dari vokasi atau jalur pengalaman hidup, bukan akademisi. Padahal, kesadaran berkendara bisa didapat dari edukasi.

Keren! Penjual Bakso Asal Malang ini Perbaiki Jalan Desa Pakai Dana Pribadi, Warganet Senggol Pemerintah

“Saya menyarankan, pendidikan safety riding sejak usia dini, bahkan bisa dimulai dari sekolah dasar,” ujarnya saat bincang-bincang virtual bersama media, dikutip VIVA Otomotif Rabu 22 Desember 2021.

Anak-anak sedang menyeberang jalan.

Photo :
  • U-Report
Viral! Rombongan Presiden Prabowo Kasih Jalan Ambulans, Jadi Contoh Kesadaran Aturan Prioritas

Rifat menuturkan, di Inggris anak kelas satu SD sudah diajarkan cara berjalan di trotoar. Ketika sudah berada di kelas tiga, mereka bisa membimbing adik kelas untuk melakukan hal yang sama.

“Hal itu sudah jadi kebudayaan di sana. Di Indonesia, keselamatan berkendara yang kita sering tidak tahu adalah siapa prioritas di jalan,” tuturnya.

Pria yang berprofesi sebagai pembalap reli itu mengungkapkan, di negara lain para penyeberang jalan mendapatkan prioritas pertama, diikuti oleh mereka yang berkendara menggunakan sepeda dan kemudian sepeda motor.

“Di sini hukum rimba, siapa yang kuat dia yang menang, bukan yang prioritas,” ungkapnya.

Terkait maraknya kekerasan di jalan, Rifat menjelaskan bahwa hal itu terjadi ketika pelaku terpicu emosi dan tekanan. Hal itu biasanya terjadi, ketika mereka terlalu meremehkan waktu tempuh.

“Kalau berangkat lebih cepat, kita akan santai di jalan raya, tenang di jalan raya. Akan memberikan ketenangan di jalan bagi orang lain juga,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya