Disuruh Jaga Jalan 20 Lajur, Polisi Ini Tetap Santai

Petugas polisi sedang berjaga di 20 lajur jalan di Naypyidaw, Myanmar
Sumber :
  • SCMP

VIVA – Myanmar belakangan ini menjadi sorotan dunia, usai aksi kudeta yang terjadi di negara tersebut. Sebagian warga sebelumnya pernah hidup di bawah bayang-bayang kekuatan militer, sehingga terulangnya aksi tersebut membuat mereka trauma.

Setelah Israel-Hamas, ICC Buru Pimpinan Militer Myanmar yang Lakukan Kejahatan Pada Muslim Rohingya

Terlepas dari adanya aksi tersebut, negara yang dahulu bernama Burma itu memiliki beberapa keunikan. Salah satunya, yakni kondisi jalanan di Kota Naypyidaw yang menjadi pusat pemerintahan.

Dilansir VIVA Otomotif dari laman SCMP, Selasa 9 Februari 2021, sebelumnya ibu kota Myanmar berada di Yangon, namun pada 2005 dipindah dengan alasan kemacetan.

Jarang Terjadi, Miliarder Ini Pilih Pakai Bajaj Buat Harian

Naypyidaw memiliki luas kurang lebih 7 ribu kilometer persegi, angka tersebut sedikit lebih besar dari wilayah Jabodetabek. Saat resmi menjadi ibu kota baru, berbagai fasilitas umum berskala besar dibangun.

Penduduk Myanmar yang datang ke Naypyidaw bisa menikmati akses WiFi gratis dengan kecepatan tinggi, atau melihat penguin di taman safari yang ada di kota tersebut.

Menlu Retno Sebut Situasi Politik Tak Stabil di Myanmar Picu Aktivitas Kriminal Lintas Negara

Bahkan, jalanan di Naypyidaw juga spektakuler. Ada sebuah ruas jalan, yang memiliki 20 lajur dengan ukuran lebar standar kendaraan Eropa.

Pada foto yang diunggah, tampak seorang petugas polisi sedang menjaga arus lalu lintas di kawasan tersebut. Namun, ada yang aneh di gambar itu, di mana suasananya sangat lengang.

Sang petugas tampak santai berdiri di tengah jalan, tidak khawatir akan ada kendaraan yang menabraknya. Hal itu memang kecil kemungkinan terjadi, karena setiap hari jumlah mobil dan motor yang lewat jumlahnya sangat sedikit.

Adanya 20 lajur jalan terkesan sebagai sebuah pemborosan, karena jumlah penduduk di kota itu kurang dari satu juta jiwa. Sempat beredar isu, bahwa jalanan lebar sengaja didesain sebagai landasan darurat untuk mendatangkan pasukan jika terjadi perebutan kekuasaan.

Gedung Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda

Ingin Tangkap Pemimpin Militer Myanmar, ICC: Rohingya Tidak Pernah Dilupakan

Jaksa agung Mahkamah Pidana Internasional (ICC) tengah mengajukan surat perintah penangkapan bagi pemimpin militer Myanmar atas kejahatan terhadap Muslim Rohingya.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024