Konsumen RI Mulai 'Terbius' Mobil China
- VIVA/Pius Mali
VIVA – Pabrikan mobil asal China, semakin membius konsumen otomotif Indonesia saat ini. Harganya yang kompetitif dan teknologi yang terbilang canggih menjadi daya tarik sendiri ketimbang merek Jepang misalnya, yang sudah sejak lama mendominasi kue industri otomotif nasional.
Perlahan tapi pasti, penjualan mobil-mobil China pun terus meningkat. Bahkan, Wuling Motors yang baru dua tahun menancapkan kuku bisnisnya di Tanah Air, sudah memiliki konsumen yang besar saat ini.
Terbukti, pada Oktober 2019 saja, pabrikan yang bermarkas produksi di Cikarang, Jawa Barat itu sudah menjual 1.900 unit mobil dari tiga model berbeda. Angka tersebut cukup meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
"Penjualan Wuling memang sedang growth," ujar Brand Manager Wuling Motors Indonesia, Dian Asmahani dikutip dari 100KPJ, Kamis 14 November 2019.
Ia melanjutkan, Almaz masih mendominasi penjualan sebanyak 40 persen, kemudian disusul Confero, dan Cortez di belakangnya.
"Masing-masing produk kan punya segmentasi berbeda. Terlepas dari itu, kami sangat berterima kasih atas antusiasme dan sambutan hangat konsumen terhadap varian terbaru Almaz dengan konfigurasi 7-seater ini," kata dia.
Hal senada diungkapkan oleh Presiden Direktur Auto Indo Utama, Andee Y Yoestong, selaku salah satu jaringan penjualan mobil China DFSK. Menurutnya, konsumen RI saat ini sudah lebih pintar dalam memilih produk yang bernilai tambah dan efisien.
"Kalau disebut ekonomi turun iya, tetapi kendaraan itu tetap menjadi suatu kebutuhan. Kalau dilihat dari list Gaikindo, yang naik mobil-mobil merek China, DFSK mungkin jadi merek yang ikut," ujarnya di Jakarta.
Selain itu menurutnya, dengan harga yang terjangkau, mobil-mobil China menawarkan teknologi yang lebih canggih. Hal itu menjadi keunggulan tersendiri.
"Saya melihat, DFSK punya mobil untuk future technology cukup meyakinkan. Mereka punya teknologi canggih, jika dibandingkan yang lain-lain. Harga mobilnya lebih murah, tetapi kulitasnya di atas, jadi kami bisa mengincar masyrakat menengah ke bawah dan ke atas," tuturnya.