Dunlop Siap Investasi Bangun Pabrik Ban Pesawat Senilai Rp1 Triliun

Ilustrasi ban pesawat.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

VIVA – Kementerian Perindustrian terus mendorong tumbuhnya industri pengolahan karet di dalam negeri. Karena itu adanya rencana investasi perusahaan Inggris yang akan membangun industri ban pesawat di Indonesia disambut baik. 

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita investor itu adalah Dunlop Aircraft Tyres. Perusahaan itu akan menggandeng PT Rubberman Indonesia sebagai mitra bisnisnya. 

Kolaborasi kedua perusahaan ini untuk membangun pabrik ban pesawat baru dan vulkanisir di Karawang, Jawa Barat dengan nilai investasi pada tahap awal sekitar Rp1 triliun.

“Pada tahap pertama, pabrik ban vulaknisirnya diproyeksi bisa beroperasi dalam waktu 18 bulan ke depan. Setelah itu, mereka membangun fasilitas untuk memproduksi ban yang baru,” jelasnya Agus dikutip dari keterangan resminya jumat 8 November 2019. 

Dunlop Aircraft Tyres lanjut Agus, mempunyai pabrik di China untuk melayani konsumennya di wilayah Asia Pasifik. Sedangkan, PT Rubberman Indonesia merupakan industri ban vulkanisir dengan memiliki lebih dari 25 pabrik yang lokasinya tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Agus menyampaikan, rencana investasi tersebut menjadi sinyal baik bagi Indonesia di tengah kelesuan ekonomi global. Di samping itu, hal ini menandakan bahwa Indonesia masih menjadi salah satu negara tujuan utama investasi bagi perusahaan kelas dunia.

“Salah satu nilai plus dari Indonesia, selain punya pasar domestik yang besar, adalah menjadi bagian terpenting di tingkat regional. Kami harapkan, investasi ini bisa menarik perusahaan-perusahaan dari Singapura dan Malaysia untuk melakukan retreading ban di Indonesia,” paparnya. 

Menperin menambahkan, investasi pembangunan pabrik ban yang merupakan komponen pesawat tersebut berpotensi pula untuk memacu pertumbuhan sektor industri dan ekonomi nasional. Hal ini seiring pertumbuhan di sektor transportasi udara yang kian meningkat dengan dibangunnya beberapa bandara yang tersebar di seluruh Indonesia. 

“Apalagi, industri pesawat ini secara konsisten tumbuh sebesar 6 persen, yang terjadi selama 10-20 tahun terakhir. Jadi, pertumbuhannya stabil, karena memang potensinya sangat besar sekali,” ungkapnya.

Selain itu, adanya fasilitas pabrik ini, akan berpengaruh pada efisiensi biaya perawatan atau vulkanisir ban pesawat yang digunakan oleh maskapai Indonesia. Sebab, sampai saat ini, seluruh ban yang digunakan oleh maskapai di Indonesia divulkanisir di China, Hongkong dan Thailand. Di sisi lain, lokasi Indonesia yang berada di jalur Asia Pasifik memungkinkan untuk meraih pasar Australia dan Selandia Baru.

Pupuk Kaltim Pakai AI Genjot Proses Bisnis, Ini Hasilnya

Guna merealisasikan investasi ini, Kemenperin akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk mendukung percepatan perizinan dan pemberian insentif. 

“Kami sudah berbicara dengan Kepala BKPM untuk mem-follow up. Kami juga mendorong keterlibatan dari maskapai dalam negeri untuk berpartisipasi pada rencana investasi tersebut,” ungkapnya.

Menperin Agus Tegaskan iPhone 16 Belum Bisa Dijual di Indoneisa Sebelum Apple Lakukan Ini

Chief Executive Officer Dunlop Aircraft Tyres Gordon Roper mengatakan, pihaknya tertarik investasi di Indonesia karena didukung dengan melimpahnya bahan baku karet.

“Inilah salah satu faktornya, dan kami juga melihat industri penerbangan di Indonesia terus tumbuh. Hal ini yang menjadi penting bagi kami,” ujarnya.

Terapkan Ekosistem Halal dari Hulu ke Hilir, Dexa Medica Diapresiasi Kemenperin

Gordon optimistis, kapasitas produksinya di Indonesia akan mencukupi kebutuhan pasar domestik. Bahkan dengan pasar penerbangan yang terus tumbuh setiap tahunnya, perusahaan itu perlu menambahkan kapasitas global. 

"Supaya kami dapat memenuhi kebutuhan semua konsumen global kami,” imbuhnya.

Ilustrasi mobil hybrid Toyota

Sinyal Insentif Mobil Hybrid dari Pemerintah Bakal Meluncur Awal 2025

Pemerintah memberikan sinyal bakal adanya insentif untuk mobil hybrid di awal tahun 2025. Saat ini kebijakan tersebut sedang digodok.

img_title
VIVA.co.id
24 November 2024