Viral, Duduk di Bagasi Bus AKAP Agar Bisa Mudik
- istimewa
VIVA – Pemerintah terus mencari cara untuk memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19, salah satunya dengan melakukan pelarangan mudi kepada masyarakat. Sebagaimana diketahui, mudik merupakan rutinitas yang biasa dilakukan menjelang hari raya Idul Fitri.
Larangan tersebut, bahkan diperkuat oleh Kementerian Perhubungan melalui Peraturan Menhub nomor 25 tahun 2020. Dalam aturan itu, kendaraan pribadi maupun umum tidak diizinkan untuk keluar ataupun masuk ke wilayah zona merah penyebaran virus corona, dan yang menerapkan PSBB.
Saat ini, kepolisian telah membuat 19 pos yang akan berfungsi sebagai cek poin pemeriksaan orang-orang yang nekat untuk mudik. Diantaranya tiga cek poin yang ada di tol yaitu Cikarang, Cimanggis, dan Bitung. 16 pos lainnya akan berada di jalur arteri di berbagai perbatasan.
Meski demikian, selalu ada cara untuk mengakali peraturan yang berlaku. Hal ini terbukti dengan beredarnya foto pemudik di terminal bus Ciledug yang duduk di bagasi bus menjadi di lini masa media sosial Twitter.
Baca juga: Mobil Range Rover 'Disulap' Jadi Limusin Anti Peluru, Harganya Wow
Gambar yang beredar memperlihatkan, ada enam orang yang duduk di bagasi bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dengan bodi berwarna hijau. Masing-masing sekat bagasi ditempati oleh dua orang, ada yang laki-laki dan perempuan, serta ada yang kedua penumpangnya hanya laki-laki saja.
"Foto ini diambil oleh sepupu saya di terminal bus Ciledug siang ini. Mereka adalah mudik yang nekat mudik meski dilarang oleh pemerintah. Untuk menghindari razia selama PSBB, mereka bersedia duduk di bagasi bus dengan membayar Rp450rb," tulis salah satu akun twitter.
Tetapi akun twitter lainnya telah membatah kabar tersebut. Akun bernama @JonWiraHutama ini menyampaikan jika bus berangkat bukan dari terminal Ciledug melainkan Bekasi. Bus pun berhenti untuk memberitahukan kepada penumpang jika ada pemeriksaan dan meminta pemudik untuk putar balik.
"Kronologinya sebenarnya... Bus start dari bekasi, dikarenakan pembatasan akses. Maka bus mengambil jalan pinggir, sampai di kawasan cikarang, crew dapat info dari bus PT lain inisial SJ bahwa digerbang tol tanjung pura ada penyekatan dan disuruh putar balik," tulis akun tersebut.
"Tidak hanya SJ, tp bus PT Hynt jg diminta putar balik. Maka crew bertanya kpd penumpang, mau bagaimana? Apa putar balik dan uang dikembalikan ? Tetapi seluruh penumpang menolak," sambungnya.
Penumpang yang menolak untuk memutar balik beralasan sudah tidak memiliki penghasilan di Jakarta. Sehingga mereka memilih untuk tetap jalan dan duduk di bagasi bus untuk menghindari pemeriksaan petugas. Setelah melewati pemeriksaan penumpang kembali duduk di dalam bus dan melanjutkan perjalanan ke Jogja.
"Seluruh penumpang tetap minta untuk jalan, meningat mereka sudah tidak ada penghasilan jika kembali. Lalu crew bertanya apa mau duduk di bagasi ? Setelah penyekatan lewat kembali lagi ke tempat duduk, seluruh penumpang setuju, lalu di pom bensin Cikarang mereka berpindah ke bagasi dan karet-karet semua dilepas supaya udara bs masuk. Selepas pos penyekatan penumpang kembali naik ke tempat duduk dan bus jalan menuju Jogja, bahkan dari PT bus tersebut ada refund beberapa persen dari tiket dan sebenarnya seluruh penumpang sudah membawa kartu sehat," tulisnya.