Bus Tayo dengan Kearifan Lokal 'Mangkal' di Senayan

Bus Tayo, Transportasi Tangerang Ayo.
Sumber :
  • Viva.co.id/ Pius Mali

VIVA – Jika menyebut nama Tayo, bakal teringat animasi bus berwarna biru dengan wajah ceria. Sosok dalam film kartun 'Tayo the Little Bus Movie' itu, ternyata menjadi inspirasi angkutan umum perkotaan di wilayah Tangerang, provinsi Banten.

Polisi Tangkap Pelaku Pelemparan Batu ke Bus TransJakarta di Lenteng Agung

Bus Tayo menjadi salah satu produk yang ikut tampil di pameran Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle atau GIICOMVEC 2020, tepatnya di stan merek Hino. Tampilan eksteriornya ,menggunakan laburan cat biru dengan kombinasi warna putih, serta diberi hiasan di bagian atapnya.

Wajah bus ini didesain menyerupai sosok animas Tayo, dengan lampu utama berdesain bulat, serta sein di bawahnya.Untuk penguat identitas, sisi kiri dan kanan bodinya terdapat tulisan 'Tayo' yang ternyata merupakan singkatan dari 'Trans Tangerang Ayo'.

Viral Bus Bertuliskan 'Pulang Malu Tak Pulang Rindu' Eksis di Jalanan Jepang

Seperti bus perkotaan lainya, kabin Tayo terlihat sederhana. Ada bangku berhadapan warna biru di sisi kiri dan kanan, serta jok penumpang di belakang. Untuk memaksimalkan daya angkut, ada pegangan tangan dengan logo Tayo untuk penumpang yang berdiri.

Baca juga: Bus Mewah Ini Cocok Buat yang Doyan Rebahan

Koordinasi dengan Menhub, Menko AHY Soroti Regulasi Operasional Bus Pariwisata

Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Hino Motor Sales Indonesia, Sartiko Wardoyo mengatakan, bus tersebut merupakan pemesanan khusus untuk moda transportasi perkotaan di wilayah Tangerang. Tayo versi lokal itu dibangun menggunakan sasis medium bus enam roda Hino FB 130.

"Tayo ini sebenarnya merupakan inisiatif Walikota Tangerang (Arief R. Wismansyah), lalu kami fasilitasi menggunakan sasis medium bus dengan desain seperti ini," ujarnya disela acara GIICOMVEC di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat  6 Maret 2020.

Kabin bus perkotaan Tayo

Terkait penjualan bus medium, kata Santiko, saat ini memang belum sebanyak bus berukuran besar. Bus medium Hino yang dipasarkan di Tanah Air dirancang untuk mengangkut 30 penumpang, sementara yang berukuran besar bisa mencapai 49 orang penumpang di kabin.

"Bus besar itu lebih laku karena hitung-hitungan ekonomi. Perjalanan Jakarta Surabaya misalnya, mengangkut penumpang bisa banyak, dan dapat (untungnya) juga banyak. Tetapi untuk dalam kota, memang pakai medium bus. Ada Tayo terus Bandros di Bandung, itu pakai sasis meidum bus Hino," tuturnya.

Tayo versi Tangerang itu mengusung mesin diesel empat silinder dengan turbo, yang diposisikan di bagian depan. Bus ini masih menggunakan model transmisi manual, sebagai penyalur tenaga mesin ke roda belakangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya