Survei: Macet Hilang Jika 25 Persen Pengemudi Mobil Pindah ke Motor
- ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
VIVA – Macet sudah menjadi bagian dari hidup warga perkotaan. Setiap hari, waktu mereka banyak terbuang hanya demi bisa tiba di tempat tujuan, dan kembali pulang ketika matahari sudah terbenam.
Menurut penelitian yang dilakukan di Brussel, Belgia, mobil menjadi penyumbang kemacetan di berbagai kota di dunia. Ukurannya yang besar, tidak dimanfaatkan secara efisien oleh pemiliknya.
Dikutip dari Newatlas, Senin 24 Februari 2020, penelitian itu kemudian diperluas ke para pengguna sepeda motor. Menurut simulasi yang mereka buat, ada dampak cukup besar jika pengemudi mobil mau mengubah kebiasaan mereka.
Menurut penelitian itu, jika 10 persen pengemudi memutuskan untuk mengganti transportasi pribadi mereka sehari-hari dengan sepeda motor, maka waktu yang dibutuhkan pengguna jalan untuk tiba di tempat tujuan, lebih cepat 40 persen.
Selain itu, berpalingnya para pengguna mobil ke kendaraan bermotor roda dua juga akan mengurangi emisi karbon hasil pembakaran mesin, sebanyak enam persen.
Peneliti kemudian melakukan simulasi lebih jauh, dan menemukan teori bahwa jika 25 persen pengemudi mobil berangkat dan pulang kerja menggunakan sepeda motor, maka kemacetan akan sangat minim sekali, bahkan bisa dibilang tidak ada.
Tentunya, simulasi ini dibuat hanya dengan mengambil data dari sebagian kota di dunia saja. Salah satu kota yang dijadikan sebagai referensi, yakni Ho Chi Minh di Vietnam.
Meski padat dengan sepeda motor, namun kota yang dulunya bernama Saigon itu diklaim tidak menunjukkan kemacetan yang parah.