Jual Mobil Bekas Banjir di Pasar Loak, Ditawar Segini Harganya

Loak mobil bekas, bisa terima mobil yang pernah terendam banjir
Sumber :
  • viva.co.id/ Pius Mali

VIVA – Menjual mobil yang pernah kebanjiran, bukanlah perkara mudah. Sebab, kendaraan bekas tersebut berisiko mengalami kerusakan pada komponennya, usai terendam genangan air.

Ada Potensi Banjir, KPU Tangerang Pastikan Logistik Pilkada Sudah Terdistribusi 100 Persen

Solusi bagi yang ingin menjual mobil kena banjir, adalah dengan menjualnya ke loak khusus, berlokasi di Cipayung, Jakarta Timur. Di sana, konsumen bisa menjual mobil-mobil bekas dengan berbagai kondisi.

Pengelola loakan mobil bekas, Sumiyati mengatakan, pihaknya membeli kendaraan yang pernah kecelakaan, terdampak banjir, atau bahkan yang sudah menjadi bangkai karena tidak dirawat oleh pemiliknya.

KPU Jakarta: 572 TPS Berpotensi Rawan Banjir

Untuk harga, kata wania asal Madura itu, tergantung dari jenis dan mereknya. Dia mengatakan, pengelola tempat loak mobil biasanya sudah bisa memperkirakan harga yang cocok, untuk menebus kendaraan bekas itu.

Baca juga: Jual Mobil Bekas Banjir Tanpa Takut Ditolak Pedagang? Bawa ke Sini

Ancaman Banjir Bayangi Pencoblosan Pilkada Jakarta

"Harga enggak bisa sama. Tergantung kondisi mobilnya. Ada yang kami beli cuma Rp10 juta, ada yang bisa sampai Rp30 juta. Kalau saya, mentok Rp50 juta. Di atas itu, enggak berani saya," paparnya.

Sementara itu, Pengelola 'kampakan mobil' lainnya, Sawa'i menyebut, biasanya mobil bekas banjir yang diloak oleh pemiliknya, akan dipreteli dan dipilih onderdil yang masih bisa dijual kembali.

Loak mobil bekas, terima produk merek Eropa maupun Jepang

Sebagai ilustrasi, pria yang akrab disapa Pak Brewok itu pernah ditawari sedan Mercedes-Benz tahun 2008 yang terendam banjir. Pemilik, kata dia, membuka harga Rp40 juta, namun dirinya hanya berani membayar Rp30 juta.

"Itu mesinnya sama ECU sudah rusak, pemilik enggak mau pakai lagi. Kami hitung-hitung, yang nantinya bisa dijual cuma pelek, komponen kaki, jok, dan dasbor. Maka, kami tawar lebih rendah," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya