Lagi Tren Kendaraan Listrik, Isuzu Tetap Jadi 'Rajanya Diesel'
- VIVA/Pius Yosep Mali
VIVA – Dari puluhan merek otomotif yang menjajakan produknya di Tanah Air, Isuzu paling mudah dikenali. Sebab, produsen mobil Jepang itu menawarkan kendaran penumpang dan kendaraan niaga yang bermesin diesel sebagai jantung penggeraknya. Tak heran, Isuzu dikenal sebagai 'Rajanya Diesel' oleh masyarakat.
Produk legendaris Panther, sport utility vehicle (SUV) MU-X masuk dalam daftar kendaraan penumpang yang dijual di Indonesia. Sementara di segmen niaga, ada mobil kabin ganda D-Max, pikap Traga, Elf versi truk dan bus sedang, sert truk dan head tractor Isuzu Giga.
Sayangnya, pemerintah kini sedang gencar mempromosikan kendaraan listrik sebagai alat transportasi moderen. Hal ini membuat produsen otomotif melalui agen pemegang mereknya mulai menawarkan produk-produk yang menggunakan motor listrik, baik yang murni maupun yang dikombinasikan mesin konvensional (hybrid).
Lantas, bagaimana tanggapan Isuzu yang sampai saat ini hanya menjual mobil-mobil dengan mesin diesel? Plant & Technical Division Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Rodko Purba mengatakan, pihaknya juga menyiapkan kendaraan dengan teknologi listrik.
Baca juga:Â Deretan Mobil Terlaris Daihatsu di Indonesia, Pikap Masuk Daftar
"Mau enggak mau memang mengarah ke kendaraan listrik, termasuk segmen komersial. Makanya kami juga sudah siapkan Untuk kategori elf ringan, kami sudah siapkan versi listrik, di Isuzu Jepang sudah ada," ucapnya di Jakarta, Senin 16 Desember 2019.
Meski demikian, kata Rodko, mesin diesel akan tetap bertahan dan dipakai oleh produsen otomotif sebelum beralih ke model kendaraan ramah lingkungan. Sebab, kata dia, transisi dari mesin diesel ke motor listrik pada truk butuh waktu lebih lama dibandingkan kendaraan penumpang.
Mengganti kendaraan niaga bermesin diesel dengan yang bermotor listrik, kata dia, membutuhkan banyak penyesuaian, mulai dari ukuran baterai, alat charging yang harus dibuat lebih cepat agar kendaraan tak berhenti lama, jarak tempuh kendaraan listrik, serta lokasi untuk mengisi ulang tenaga baterai bus dan truklistrik nantinya.
“Mesin diesel, menurut saya masih bertahan 5 sampai 10 tahun ke depan, jadi masih akan dipergunakan," ucapnya.