Terios 7 Wonders Kolaka: Napak Tilas ke Negeri Para Pemberani

Terios 7 Wonders Kolaka mengunjungi rumah adat Mekongga
Sumber :
  • Dok: ADM

VIVA – Selalu ada yang baru dan menarik, saat VIVA.co.id mengikuti Terios 7 Wonders. Ekspedisi ketiga yang diadakan oleh PT Astra Daihatsu Motor ini, pada 13-16 November 2019 memilih Kolaka sebagai tujuannya.

Daftar Mobil Daihatsu yang Paling Dicari Orang RI Selama 9 Bulan Tahun Ini

Bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu 13 November, rombongan tiba di Kota Kolaka pada siang hari. Usai penyambutan oleh diler Daihatsu Makassar Raya Motor, petualangan dimulai menuju pabrik pengolahan feronikel milik PT Aneka Tambang.

Meski hanya berjarak 30 menit, namun jalur menuju Kecamatan Pomalaa tempat lokasi pabrik, tidak selalu lurus. Kestabilan All New Daihatsu Terios diuji sepanjang perjalanan. Untungnya, fitur Vehicle Stability Control dan Hill Start Assist membuat rombongan jauh dari rasa waswas.

Daihatsu Gran Max Pikap Laku Keras di Makassar

Setibanya di Antam, awak media kemudian diberikan pengetahuan soal manfaat dari feronikel. Hasil tambang tersebut merupakan salah satu produk ekspor andalan Indonesia, dan dikapalkan ke berbagai negara untuk diolah menjadi baja antikarat.

Terios 7 Wonders mengunjungi pabrik pengolahan nikel PT Antam

Daihatsu Siap Jual Mobil Hybrid di RI, Tunggu Arahan Pemerintah

Rombongan kemudian kembali ke Kota Kolaka, untuk beristirahat di Hotel Sutanraja. Sore harinya, perjalanan menuju wonder ke-2 dimulai, yakni Rumah Adat Mekongga yang lokasinya tidak jauh dari pusat kota, tepat di dekat pelabuhan penyeberangan Kolaka-Bajoe.

Menempati luas areal dua hektare, rumah tersebut merupakan replika dari tempat kediaman Raja Sangia Larumbalangi. Bangunan induk dijadikan sebagai tempat pameran peninggalan benda-benda bersejarah, sekaligus lokasi upacara adat Mekongga.

Zaman dulu, wilayah Kerajaan Mekongga disebut Wonua Sorume atau Negeri Anggrek, karena di wilayah itu banyak tumbuh berbagai jenis anggrek. Tanaman itu biasanya dibuat tikar serta tempat rokok, dan hanya dipakai oleh kaum bangsawan. Penduduk aslinya bersuku bangsa Tolaki, yang berarti para pemberani.

Raja Sangia Larumbalangi sangat dikenal, karena menurut mitos yang beredar, ia berhasil membunuh burung elang raksasa pemangsa manusia.

“Dengan keunikan destinasi di Kolaka, ekspedisi ini diharapkan dapat meningkatkan pariwisata lokal,” ungkap Direktur Pemasaran ADM, Amelia Tjandra.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya