Kandungan Lokal AMMDes Enggak Sesuai Harapan
- VIVA/Pius Mali
VIVA – Kementerian Perindustrian bersama PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia mulai giat memasarkan Alat Mekanis Multiguna Pedesaan, atau biasa disingkat AMMDes. Alat tersebut diharapkan bisa menggantikan gerandong, yang dianggap tak lagi layak digunakan.
Sesuai namanya, AMMDes bisa dimanfaatkan tidak hanya sebagai pengangkut. Alat yang bentuknya mirip kendaraan itu juga dapat dipakai untuk mengolah padi, menjernihkan air, hingga diubah jadi ambulans.
Pada awal kehadirannya, AMMDes diklaim memiliki tingkat kandungan lokal sebesar 90 persen. Namun saat diproduksi, ternyata ada beberapa komponen yang dianggap kurang cocok. Sehingga, perlu mendatangkan komponen yang sesuai dari luar negeri.
Hal itu dikatakan langsung oleh Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin, Putu Juli Ardika.
“Dulu, AMMDes menggunakan mesin model stasioner, karena arahannya memakai mesin kendaraan. Kalau sekarang, didatangkan dari India. Transmisinya dari Taiwan,” ujarnya di Jakarta, Selasa 6 Agustus 2019.
Dengan adanya impor komponen, maka tingkat kandungan lokal AMMDes turun, menjadi hanya 70 persen. Menurut Putu, untuk sementara hal itu diperlukan, karena mereka juga mempertimbangkan skala produksi.
“Kalau membuat mesin dan transmisi dengan penjualan yang belum banyak, sekala ekonominya enggak akan bisa bersaing. Kalau dari sisi produksi, kandungan 70 persen itu sudah sangat tinggi. Ini baru tahap awal, sudah mencapai itu sudah bagus,” tuturnya.