Jokowi Bahas soal Mobil Terbang di Indonesia
- Istimewa
VIVA – Beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi menerima kunjungan dari delegasi Hyundai Group. Kedatangan pabrikan asal Korea Selatan ke Istana Negara, adalah untuk membahas mengenai rencana investasi di kawasan Jawa Barat.
Hal itu itu diungkapkan oleh Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, yang kebetulan kala itu ikut mendampingi Jokowi. Salah satu topik investasi yang dibahas, adalah soal industri otomotif.
"Di dalamnya termasuk electric vehicle, fuel cell vehicle, autonomous vehicle. Bahkan, industri ini sedang mempertimbangkan untuk flying vehicle (mobil terbang). Jadi, pembahasan seputar teknologi," kata Airlangga.
Dibandingkan dengan mobil listrik atau kendaraan otonom, mobil terbang merupakan teknologi yang terbilang sangat baru. Meski, pengembangannya sudah dilakukan sejak puluhan tahun lalu.
Dilansir dari berbagai sumber, Selasa 30 Juli 2019, konsep kendaraan yang umumnya melintas di jalur aspal tapi bisa mengudara, sudah diperkenalkan pada 1940 oleh Ford.
Namun, baru pada 2009 ada perusahaan yang mulai berani mewujudkannya dalam bentuk produksi massal. Mobil rancangan Terrafugia itu bisa melaju hingga 110 kilometer per jam di jalanan, sementara kecepatannya di udara mencapai 185 km per jam.
Pada sebuah pameran di Monaco dua tahun lalu, muncul mobil terbang rancangan Aeromobil. Diklaim sebagai kendaraan yang dapat melaju di dua alam, mobil tersebut dibanderol sekitar Rp20 miliar. Mereka bahkan mengklaim, mobil siap dikirim pada tahun depan.
Selain perusahaan kecil, nama besar seperti Boeing dan Airbus juga tertarik melakukan pengembangan mobil yang bisa melayang di udara. (kwo)