Diisi Solar Campuran, Truk Fuso Fighter Tetap Perkasa

Truk Mitsubishi Fuso
Sumber :
  • VIVA/Jeffry Yanto

VIVA – Sejak akhir 2018, pemerintah memberlakukan aturan baru tentang bahan bakar minyak jenis solar. Semua kendaraan bermesin diesel, kini harus menggunakan biosolar atau biodiesel.

Biosolar adalah BBM hasil racikan antara solar murni dengan minyak nabati. Saat ini, aturan yang diberlakukan mengharuskan adanya kandungan minyak nabati sebanyak 20 persen.

Namun, nantinya persentase itu akan ditingkatkan menjadi 30 persen. Saat ini, beberapa perusahaan sudah mulai melakukan uji coba dengan BBM biosolar B30. Salah satunya, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors.

Agen pemegang merek Fuso di Indonesia itu, saat ini sedang melakukan uji jalan truk baru mereka, Fighter, menggunakan biosolar B30. Seperti yang diungkapkan oleh Part Product Development KTB, Andri Pratama.

Mitsubishi Fuso Fighter (kanan)

“Tes jalan terus sejauh 100 ribu kilometer, di Sumatera dan Jawa,” ujarnya di ICE BSD, Tangerang, Kamis 25 Juli 2019.

Salah satu keluhan soal BBM biosolar, adalah endapan yang membuat penyaring tersumbat. Karena Fighter sudah memakai sistem injeksi common rail yang canggih, maka endapan bisa saja menimbulkan kendala. Namun, hal itu sudah diantisipasi oleh KTB.

“Fighter sudah pakai penyaring ganda, jadi enggak masalah. Mesinnya juga masih standar, masih oke,” tuturnya.

B50, Bukti Pemerintah Jamin Ketersediaan Energi tapi Tetap Perhatikan Lingkungan

Donasi kendaraan

Meski sibuk mempromosikan keunggulan Fuso Fighter di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show 2019, namun KTB masih sempat aktif meningkatkan kualitas pendidikan di Tanah Air.

Soft Launching B50, Mentan: Catatan Sejarah Kemandirian Energi Nasional

Caranya, adalah dengan mendonasikan tiga unit Mitsubishi Colt Diesel ke tiga Sekolah Menengah Kejuruan. Yakni, SMK Ma’arif 1 Kebumen, SMK Negeri 1 Pungging, Mojokerto, dan SMK Negeri 2 Pontianak.

“Kami percaya, pendidikan dan kualitas tenaga manusia yang baik, merupakan faktor yang sangat diperlukan dalam membangun sebuah negara,” kata Presiden Direktur KTB, Atsushi Kurita.

Alasan Bahan Bakar Bioetanol dan Biodiesel Sulit Dikembangkan di Indonesia
 Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Edi Wibowo (Tengah).

Implementasi B50 Butuh Bangun 9 Pabrik Biodiesel Baru, Ini Penjelasannya

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa pihaknya terus menggenjot pengolahan minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) menjadi biodiesel.

img_title
VIVA.co.id
7 November 2024