Bus Listrik Bakrie Autoparts Enggak Butuh Infrastruktur Khusus
- VIVA/Dusep Malik
VIVA – Meski aturan mengenai kendaraan listrik belum terbit, hal itu tidak menghalangi PT Bakrie Autoparts untuk mempromosikan bus listrik buatannya. Kendaraan komersial itu menggunakan platform dari BYD.
Salah satu perusahaan yang berniat menggunakan bus listriknya, yakni PT Transportasi Jakarta atau TransJakarta. Sebagai tahap awal, ada dua model TransJakarta yang akan diuji coba.
Yaitu, bus listrik berukuran 12 meter tipe K9, dan ukuran sedang dengan panjang tujuh meter tipe C6.
Chief Executive Officer PT Bakrie Autoparts, Dino A Ryandi, mengatakan, bus listrik bertipe C6 dan K9 itu diuji coba mulai Juli, dan tidak membutuhkan infrastruktur spesial. Terutama, untuk mengisi baterainya.
“Bus listrik kami tidak membutuhkan infrastruktur khusus. Cas sistem bus listrik kami dapat memakai sumber daya dari PLN untuk industri atau komersial yang umum, yakni 380 volt tiga fase,” ujarnya kepada VIVA, Selasa 18 Juni 2019.
Untuk uji coba dan pemasaran, Dino menjelaskan, Bakrie Autoparts tidak menunggu terbitnya regulasi. “Kami telah aktif melakukan penjualan massal ke berbagai pihak, selain TransJakarta atau perusahaan transportasi milik pemerintah lainnya,” katanya.
Bus listrik tipe C6 dibekali baterai tipe Ion-Phosphate 135 kilo Watt hours, dan jarak tempuhnya dari kondisi baterai penuh 200 kilometer. Sementara itu, tipe K9 kapasitas baterainya 350 kWh, jarak tempuhnya 250 kilometer.
“Untuk tahap sekarang, sasis utuh masih dari China, beserta baterai, motor listrik dan controller-nya. Aluminium bodi dikerjakan karoseri Nusantara Gemilang Kudus,” tuturnya.