Dulu Pakai Benang, Kini Alat Spooring Dibekali Kamera
- Kiosban
VIVA – Berbagai macam jalan dilewati, saat pulang ke kampung halaman. Kondisi semacam ini, bisa saja membuat setelan kaki-kaki kendaraan berubah.
Efeknya, laju mobil jadi tidak stabil. Oleh sebab itu, spooring dan balancing menjadi cara yang tepat agar mobil tetap nyaman dikendarai, setelah digunakan untuk mudik.
Mulai dari bengkel resmi sampai umum, melayani jasa pengecekan dan pengaturan ulang roda mobil. Namun, biaya yang ditawarkan berbeda-beda, begitu pun alat yang digunakan.
Product Improvement Department Head PT Astra Daihatsu Motor, Bambang Supriyadi mengatakan, cara kerja alat spooring yakni membaca posisi roda, yang meliputi toe in dan toe out, sudut camber serta sudut caster.
“Toe in atau toe out adalah sudut kemiringan ban. Camber sudut lurus atas ke bawah ban, dan caster jarak antara roda depan belakang atau kanan kiri,” ujarnya kepada VIVA, Rabu 12 Juni 2019.
Bambang menjelaskan, banyak merek alat spooring yang beredar di pasaran. Namun, cara kerjanya tetap sama, yakni memantau tiga aspek tersebut.
Ia bercerita, zaman dahulu, melihat kemiringan roda sesuai dari tiga aspek itu dilakukan menggunakan benang. Sekarang, dipakai sensor. Bahkan, saat ini ada yang bisa menampilkan gambar kondisi kaki-kaki pada layar.
“Kalau kamera, di layar ada tampilan visualisasinya. Sedangkan, pada alat yang pakai sensor, hanya angka saja yang terlihat, seberapa lurus atau miringnya ban,” tuturnya.