Ketua Gaikindo: Industri Otomotif Indonesia Dilirik Rusia

Ketua GAIKINDO Yohanes Nangoi
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Saat ini, puluhan merek otomotif dunia menjajal peruntungannya di Indonesia. Merek-merek tersebut berasal dari berbagai negara, seperti Jepang, India, China, Korea Selatan, Jerman, Italia, Inggris, serta Amerika.

Penjualan Mobil Tahun Depan Bakal Makin Berat

Kehadiran pabrikan-pabrikan besar itu bukan tanpa alasan. Penjualan mobil yang mencapai rata-rata satu jutaan unit setiap tahun, tentu menjadi pasar yang menarik untuk menawarkan beragam jenis mobil.

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi mengatakan, pasar otomotif Tanah Air akan semakin ramai dengan rencana kehadiran merek otomotif asal Rusia. 

Mulai Era Elektrifikasi, Kehadiran Insentif Dongkrak Penjualan Mobil Listrik

"Ada beberapa negara Eropa Timur, terutama dari Rusia, pabrikan otomotifnya mulai melirik ke Indonesia. Ini sedang dibicarakan," ujarnya di Jakarta, Selasa 26 Februari 2019.

Meski demikian, Nangoi masih enggan menyebut merek otomotif Rusia yang dimaksud. Dia hanya menyebut, pasar otomotif Indonesia saat ini sangat menarik bagi banyak produsen otomotif dunia. 

Hal Ini Bisa Jadi Ancaman Industri Otomotif di 2025, Toyota: Kami Perlu Waspada

"Ini tentunya akan membuat ramai kondisi otomotif Indonesia. Sangat bermanfaat buat kita, karena penggemar mobil akan memiliki semakin banyak pilihan," tuturnya.

Selain penjualan mobil yang sudah menyentuh angka lebih dari satu juta unit per tahun, faktor pemerintahan yang stabil serta ekonomi Indonesia yang bertumbuh, membuat perusahaan otomotif percaya diri untuk menanamkan modalnya dan membangun pabrik.

"Ada juga dari Korea, akan melakukan investasi cukup besar. Mudah-mudahan, tahun ini bisa direalisasikan," jelasnya. (yns)

FGD VIVA.co.id, Mengakhiri One Million Trap, Menyongsong Era Rendah Emisi

Kunci Industri Otomotif Nasional Hadapi Tantangan di 2025

Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% serta adanya opsen alias pajak tambahan mulai 2025, diprediksi memberikan dampak signifikan pada daya beli masyarakat.

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024