Harga Jual Mobil di Indonesia Bisa Murah karena Hal Ini

Perakitan mobil.
Sumber :
  • Foto: Dok Ipsos

VIVA – Bahan baku masih menjadi salah satu komoditi impor yang besar jumlahnya di Indonesia. Bahan ini digunakan untuk memproduksi berbagai produk, termasuk kendaraan.

Penjualan Mobil Tahun Depan Bakal Makin Berat

Padahal, ada beberapa komponen di mobil dan sepeda motor yang bahan bakunya bisa didapatkan melalui proses daur ulang. Menurut Kementerian Perindustrian, saat ini Indonesia baru mampu mendaur ulang 12,5 persen dari standar industri yang telah ditetapkan, yakni 25 persen.

“Plastik itu bukan sampah. Dari segi biaya, plastik adalah bahan baku yang relatif lebih kompetitif dibanding yang lain, dan menyerap emisi lebih rendah,” ujar Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto melalui rilis yang diterima VIVA, Jumat 8 Februari 2019.

Mulai Era Elektrifikasi, Kehadiran Insentif Dongkrak Penjualan Mobil Listrik

Plastik yang dimaksud digunakan sebagai beberapa komponen, mulai dari bumper hingga dasbor. Menurut Airlangga, apabila industri otomotif menggunakan plastik baru, maka biaya produksi akan
lebih mahal.

Sementara itu, salah satu implementasi industri daur ulang di sektor otomotif yang sudah berjalan adalah pembuatan blok mesin dan pelek. 80 persen sudah menggunakan material daur ulang. 

Hal Ini Bisa Jadi Ancaman Industri Otomotif di 2025, Toyota: Kami Perlu Waspada

“Aluminum alloy itu masuk material daur ulang. Saya tegaskan kembali, bahwa industri daur ulang ini adalah sesuatu yang harus dilakukan. Jadi, tidak perlu khawatir,” tuturnya. (yns)

Laporan Septian Farhan/Jakarta

FGD VIVA.co.id, Mengakhiri One Million Trap, Menyongsong Era Rendah Emisi

Kunci Industri Otomotif Nasional Hadapi Tantangan di 2025

Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% serta adanya opsen alias pajak tambahan mulai 2025, diprediksi memberikan dampak signifikan pada daya beli masyarakat.

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024