Kakorlantas Minta Pemudik Motor Jangan Bawa Lemari
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarok A
VIVA – Mudik sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia, terutama para perantau. Pulang ke kampung halaman saat libur Lebaran dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari naik transportasi umum hingga pribadi.
Salah satu kendaraan yang jadi favorit para pemudik adalah sepeda motor. Selain praktis, mengendarai motor juga dianggap lebih efisien. Dana yang tersisa bisa digunakan untuk membawa buah tangan.
Meski ukurannya kecil, namun motor kerap dipakai untuk membawa serta berbagai barang. Mulai dari pakaian ganti hingga hadiah untuk orangtua dan sanak saudara.
Maka tak heran jika para pemotor kerap mengalami kecelakaan. Muatan yang melebihi batas membuat tunggangan menjadi tidak stabil.
Oleh sebab itu, pemerintah menganjurkan agar para pemudik tidak lagi menggunakan motor. Namun, sifatnya yang sebatas imbauan membuat pemudik motor masih terus banyak jumlahnya.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Irjen Polisi Royke Lumowa mengaku tidak bisa melarang masyarakat untuk pulang kampung dengan motor.
Ia hanya bisa memberi nasihat, agar para pemudik motor bisa pulang dan kembali dengan nyaman dan selamat.
“Jika terpaksa mudik dengan roda dua, taati aturan. Cukup dua orang saja, jangan lebih,” ujarnya di kantor tvOne, Jakarta Timur, Kamis, 7 Juni 2018.
Selain itu, Royke juga menyoroti barang yang biasa dibawa oleh para pemudik. ”Koper dan lemari jangan dibawa,” tuturnya dengan nada bercanda. (ase)