Infrastuktur Mobil Listrik masih Pakai BBM, Sama Saja Bohong

Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU).
Sumber :
  • VIVA/Pius Mali

VIVA – Perkembangan teknologi saat ini membuat mobil-mobil yang dijual ke konsumen tidak hanya menggunakan mesin konvensional, namun juga mesin berenergi listrik. Baik itu listrik sepenuhnya maupun gabungan dari mesin berbahan bakar dan motor listrik.

Indonesia Perlu Strategi Dekarbonisasi yang Lebih Fleksibel

Menurut Wakil Kepala Bidang Penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Kiki Verico, untuk menghadirkan mobil listrik di Indonesia masih terkendala infrastruktur, terkait pengadaan sumber daya atau sumber energi listriknya.

"Untuk mobil listrik, pertanyaannya sistem atau infrastrukturnya siap atau enggak. Jadi, tidak boleh hanya  oh sudah masuk era kendaraan listrik, kita harus bikin mobil listrik. Harus punya sumber dayanya juga," kata Kiki dalam diskusi Pengembangan Pasar Domestik dan Meningkatkan Ekspor Kendaraan Bermotor di Jakarta, Kamis 12 April 2018. 

Mobil Listrik Suzuki eVitara vs BYD Atto 3 Siapa yang Lebih Unggul

Bicara soal infrastruktur, kata Kiki, bukan hanya soal tempat mengisi ulang energi baterai mobil atau motor listrik, tetapi dari mana sumber daya listrik itu berasal.

Menurut dia, mobil listrik hadir sebagai kendaraan yang tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak. Jadi, lebih baik bila pasokan listrik di infrastukturnya juga diberlakukan hal yang sama.

Terpopuler: Bocoran Wujud Baru Subsidi BBM, Mobil Listrik Pertama Suzuki

"Mobil listrik membutuhkan panel surya. Seperti Tesla, itu dia punya energi dari panel surya. Kalau mobilnya listrik tapi sumbernya menggunakan BBM, juga ya sama saja bohong," kata dia. 

BYD Yangwang U8

Bikin Tesla Keok, BYD Makin Mendominasi Pasar Mobil Listrik di China

Build Your Dream atau BYD menjadi mendominasi penjualan mobil listrik di China mengalahkan Tesla.

img_title
VIVA.co.id
7 November 2024