300 Mahasiswa Universitas Tadulako Ketahuan Palsukan Nilai
- VIVA/Abdullah Hamann
VIVA.co.id – Sebanyak 300 mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Tadulako (Untad) Palu, Sulawesi Tengah, disinyalir melakukan pemalsuan nilai. Seratus lebih diantaranya terpaksa dikeluarkan karena terbukti melakukan pemalsuan nilai.
Rektor Univesitas Tadulako, Muhammad Basir Cyio, mengakui sebagian dari 300 mahasiswanya tersebut melakukan pemalsuan nilai dengan alasan yang sama, yakni terancam drop out (DO). Namun, banyak juga diantara mahasiswa tersebut yang menjadi korban karena salah input nilai dari oknum operator.
"Mahasiswa ini pada umumnya injury time dan terancam drop out. Mereka ini ada yang menjanjikan dari pihak luar bisa menguruskan nilai dan bisa berkomunikasi dengan orang-orang tertentu. Jadi bukan dengan dosen sebenarnya tapi operator (nilai)," kata Basir Cyi kepada wartawan di Rektorat Universitas Tadulako, Palu, Rabu, 1 Februari 2017.
Menurut Basir, tiga ratus mahasiswa yang memalsukan nilai tersebut berasal dari jangka waktu yang lama. Awalnya, pihak kampus mengindikasikan ada beberapa nama mahasiswa yang akan diwisuda melakukan pemalsuan nilai, yakni mahasiswa angkatan 2008, 2009 dan 2010.
"Bukan sekaligus 300 mahasiswa yang memalsukan nilai. Ini dalam jangka waktu yang lama dan ketika ditotalkan sampai mereka ini ketangkap maka jumlahnya 300 mahasiswa," kata Basir Cyio.
Pihak kampus kemudian melakukan verifikasi dan menemukan data baru tentang mahasiswa yang dirugikan karena nilainya salah input. Seperti ada mahasiswa yang harusnya lulus A namun tertulis C, begitupula sebaliknya.
"Ada yang harusnya nilainya C tapi ketika dikliring berubah menjadi A dan ini kita verifikasi. Mereka ini tidak ada yang lolos dan kita keluarkan," jelas Basir.
Kemudian, untuk seratus mahasiswa yang dikeluarkan itu rata-rata yang sudah mendekati tahun kedelapan dan masih memiliki tunggakan delapan hingga sepuluh mata kuliah serta 20-30 SKS.
"Inilah yang mencari jalan pintas. Mereka juga ternyata korban karena sudah memberikan sesuatu kepada oknum-oknum tapi tetap tidak bisa lolos," jelas Basir.
Yang menarik, ada juga mahasiswa yang tidak lulus tapi mengikuti proses wisuda. Hal ini kata Basir Cyio dilakukan mahasiswa tersebut karena takut dengan orang tuanya. Mahasiswa tersebut pura-pura menyewa toga untuk mengelabui orang tuanya dan menyelinap masuk di rombongan wisudawan.
Saat nama-nama wisudawan dipanggil, maka mahasiswa tersebut nimbrung diantara mahasiswa yang diwisuda.
"Bahkan ada mahasiswa yang sengaja sembunyi di mobil selama proses wisuda. Ketika selesai dia keluar dan ikut foto-foto kemudian foto itu yang dikirim ke orang tuanya," katanya lagi.
Penangkapan 103 mahasiswa yang memalsukan nilai itu disebabkan makin baiknya tata kelola administasi di Universitas Tadulako. (ren)