Misteri Rumah Hantu Darmo yang Melegenda di Surabaya
- VIVA.co.id/MZ Abidin
VIVA.co.id - Rumah Hantu Darmo (RHD), sebuah nama yang kini jadi legenda di kota Surabaya. Rumah tak berpenghuni sejak tahun 1988 itu terletak di Jalan Puncak Permai II nomor 26, Sukomanunggal, Surabaya.
Bukan tanpa alasan, nama itu disematkan pada bangunan tua tak berpenghuni yang kini arsitekturnya tak jelas lagi. Sebab, banyak cerita ganjil dan rumor penampakan makhluk gaib di rumah tersebut.
Kesan angker masih melekat ketika VIVA.co.id mengunjungi rumah itu, Senin 16 Februari 2015. Tampak dari luar, Rumah Hantu Darmo sudah terlihat menyeramkan.
Bangunan yang menggabungkan empat kavling tanah itu kini sudah tak terawat. Atap rumah sudah hancur. Hanya menyisakan pilar-pilar yang tak utuh dan tembok kusam penuh lumut dan coretan cat semprot warna-warni.
Semak belukar tumbuh tak hanya di bagian halaman rumah, tapi juga bagian dalam rumah yang berada di lantai 1, lantai 2, maupun lantai bawah.
Sutrisno (51), satpam perumahan Puncak Permai menceritakan, rumah itu dulunya dihuni keluarga William. Namun, pada suatu ketika, satu keluarga tersebut tewas semua tersapu ombak saat liburan di pulau Bali.
"Saat di pinggir pantai, pesan makan. Makanan belum dikirim, terus gelombang datang, 7 orang meninggal, bersama pembantunya juga," ujar Sutrisno yang menjadi satpam sejak 1976 di perumahan Puncak Permai.
Sutrisno sebenarnya tidak setuju jika rumah kosong itu disebut rumah hantu. Namun dia juga tidak memungkiri bila sebenarnya rumah itu angker. Banyak kejadian aneh menimpa orang yang melintas di depan rumah itu.
"Sopir angkutan juga pernah merasa seperti dipanggil, saat melintas di rumah kosong itu pada malam hari," katanya.
Misteri nasi goreng
Tidak hanya itu, lanjut Sutrisno, penjual nasi goreng juga pernah mengalami hal yang sama. Saat itu pos satpam masih berada persis di samping rumah itu.
"Saya sedang jaga waktu itu. Saya bingung, penjual nasi itu tiba-tiba berhenti dan mulai menggoreng di wajannya. Setelah berapa lama dia mengantarkan nasi ke rumah tersebut. Setelah naik dua sap tangga depan rumah, dia sadar dan langsung lari," katanya.
Sutrisno bercerita, tukang nasi goreng baru sadar kalau rumah itu kosong. "Dia cerita sama saya, katanya dipesan 7 piring sama perempuan yang di rumah itu," imbuhnya.
Setelah kejadian itu, kata Sutrisno, banyak televisi nasional melakukan syuting reality show di rumah itu. Banyak juga orang-orang yang uji nyali di malam hari.
"Kalau saya disuruh uji nyali saya tidak berani, karena acara itu sama saja mengundang hantu. Tapi, kalau hari biasa, ya berani," kata pria asal Kediri ini.
Sutrisno mengatakan, asal mula rumah hantu menjadi julukan rumah kosong itu karena sering banyak anak kecil melintas dan mendengar suara gaduh di dalam rumah.
"Anak-anak saling menakuti temannya dan bilang rumah hantu. Sehingga terus menyebar sebutan itu. Ditambah lagi siaran televisi yang juga menyebutnya rumah hantu," kata dia.
Kini, Rumah Hantu Darmo sudah tersohor. Banyak orang penasaran. Banyak orang berkunjung untuk sekedar berfoto foto. Banyak juga muda mudi berpacaran.
Sutrisno hanya mengingatkan kepada masyarakat supaya hati-hati jika berkunjung. Jangan aneh-aneh untuk mengundang atau menantang. Selain itu juga supaya melapor dulu ke Polsek terdekat kalau mau mengadakan acara di rumah itu.
"Saya sudah tahu awalnya. Hantu dimanapun ada. Tapi tidak ganggu kalau kita tidak ganggu. Mereka hidupnya seperti manusia. Kalau terusik pasti marah," katanya.
Hingga kini rumah hantu Darmo tidak jelas mau diapakan oleh ahli warisnya. Sutrisno juga mengaku belum pernah ada satu pun ahli waris yang mendatangi rumah itu.
Padahal, rumah di sekitarnya ketika kosong tak dihuni langsung laku dijual. Harganya beragam antara Rp3 -11 miliar.
"Ini tepat di depan pos saya ini rumahnya Edy Tansil. Itu luas dan bentuknya kayak istana. Sekarang yang nempati Robert Tansil," katanya.
Baca juga: