Geger Tragedi Cinta Terlarang Berdarah di Jakarta, Sopian Ngamuk Ditangkap Kopral TNI
- Kodim Jakarta Barat
VIVA – Rabu malam, 12 Februari 2025, sebuah tragedi berdarah menggemparkan warga Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.
Seorang pria bernama Feriani, tewas bersimbah darah dengan tubuh penuh luka bacokan. Ia dibunuh secara sadis oleh Sofian Faqih dengan menggunakan sebilah golok. Sopian membacok kepala, tangan dan punggung Feri secara membabi buta.
Situasi di lokasi kejadian saat itu benar-benar mencekam, walau F sudah tumbang. SF masih saja mengamuk, dengan golok di tangan ia berteriak-teriak bak seorang yang kerasukan setan. Tak ada warga yang berani mendekat.
VIVA Militer: Koptu Jamal tangkap Sopian
- Kodim Jakarta Barat
Dalam situasi itu, akhirnya warga memutuskan untuk melaporkan tragedi berdarah ke Komando Rayon Militer 06/Kalideres, Kodim Jakarta Barat, dalam waktu singkat, seorang prajurit TNI, Kopral Satu (Koptu) Jamaludin tiba di lokasi.
Koptu Jamal yang memang berdinas sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) di wilayah itu langsung berusaha mendekati Sopian yang masih dalam kemarahan yang tinggi.
Dengan perlahan, Koptu Jamal terus membujuk Sopian untuk tenang dan meletakkan senjatanya. Rupanya apa yang dilakukan Koptu Jamal berhasil, Sopian akhirnya luluh dan menyerahkan diri ke prajurit TNI itu.
VIVA Militer: Koptu Jamal tangkap Sopian
- Kodim Jakarta Barat
Lalu, Koptu Jamal mengamankan Sopian, dua buah golok yang digunakan menghabisi nyawa Feri dan sebuah senapan angin diamankan. Kemudian setela polisi datang, Koptu Jamal menyerahkan Sopian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Kami bergerak cepat untuk memastikan keamanan masyarakat di lokasi kejadian dan menyerahkan pelaku ke pihak yang berwenang
Berdasarkan siaran resmi Penerangan Kodim Jakarta Barat dilansir VIVA Militer, Kamis 13 Februari 2025, Sopian mengamuk dan membacoki Feri bukan tanpa sebab.
VIVA Militer: Koptu Jamal tangkap Sopian
- Kodim Jakarta Barat
Semua itu berawal dari perbuatan tak terpuji korban yang nekat menjalin hubungan asmara gelap dengan istri Sopian. Perselingkuhan Feri dengan istri Sopian terungkap setelah Sopian menemukan chat mesra antara keduanya. Dan istri Sopian mengakui semua perbuatan terlarang itu.
SF pun akhirnya memutuskan untuk menjebak Feri agar datang ke lokasi. Dengan menggunakan Hp istrinya, Sopian meminta Feri datang janjian di lokasi. Dan saat Feri datang, langsung diserang secara brutal.
Sebenarnya warga sempat berusaha menyelamatkan Feri dengan melarikan korban ke Klinik Tegal Alur, tapi nyawa korban tak bisa terselamatkan, ia dinyatakan tewas sebelum sampai di klinik.
VIVA Militer: Koptu Jamal tangkap Sopian
- Kodim Jakarta Barat
Selain Koptu Jamal, TNI juga menerjunkan tim untuk membantu kepolisian mengusut tuntas kasus tragedi asmara berdarah itu. Tim itu beranggotakan personel Koramil Kalideres yang dipimpin Sertu Sutarno dan Unit Intel yang dipimpin Sertu Buchori.
Baca: Setahun Jaga Kedaulatan RI di Selatan China, Pasukan Hantu Laut Pasopati Marinir TNI Kembali ke Markas