KSAL: TNI AL Akan Gelar Latihan Besar-besaran MNEK 2025 yang Libatkan Angkatan Laut 58 Negara Sahabat di Bali
- Istimewa/Viva Militer
Jakarta, VIVA – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan, awal tahun 2025 ini, TNI Angkatan Laut memiliki agenda latihan besar-besaran yang melibatkan Angkatan Laut dari 58 negara sahabat di kawasan Asia Pasifik.
Latihan yang dinamakan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 itu rencananya akan diselenggarakan pada pertengahan Februari 2025 di Pulau Denpasar, Bali.
"Latihan MNEK ke-5 ini, kita akan melibatkan 58 negara, namun sampai dengan saat ini, yang sudah konfirmasi adalah 37 negara untuk berpartisipasi pada latihan ini. Dan yang terlibat sekitar 21 kapal perang dari negara sahabat," kata KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali di Wisma Elang Laut, Jakarta Pusat, Jum'at, 3 Januari 2025.
Dia menambahkan, para peserta yang terlibat dalam Latihan Komodo 2025 atau MNEK 2025 itu nantinya juga akan membawa sejumlah alutsista, seperti kapal perangnya ke wilayah perairan Bali untuk terlibat dalam latihan besar-besaran TNI AL bersama puluhan negara sahabat di kawasan tersebut.
Lebih jauh, Kasal menjelaskan, Latihan MNEK adalah latihan rutin yang diselenggarakan setiap tahun. Dalam latihan MNEK ini, nantinya akan menitikberatkan pada latihan penanggulangan bencana alam.
"MNEK 2025 yang kelima ini tujuannya adalah untuk meningkatkan hubungan diplomasi dan kerja sama antar Angkatan Laut - Angkatan Laut di negara-negara sahabat. Khususnya dalam hal Maritime Security dan operasi kemanusiaan, khususnya penanggulangan musibah bencana alam," ujarnya.
Kasal Muhammad Ali lebih jauh berharap, Latihan Komodo atau MNEK 2025 yang melibatkan Angkatan Laut dari negara-negara sahabat di kawasan Asia Pasifik yang difasilitasi oleh TNI AL ini dapat menjaga stabilitas keamanan dan menciptakan kedamaian di kawasan.
"Dan saat ini kita dengar di Laut Cina Selatan, harapannya bisa mereda kalau kita kumpulkan seluruh Angkatan Laut di dunia ini untuk memikirkan bagaimana apabila kita bisa saling membantu dalam hal operasi kemanusiaan," ujarnya.