Terobos Jalan Perawan Gunung Hejo, Jenderal TNI Maruli Buka 200 Haktare Sumber Kehidupan Baru Warga Kota Purwa
- Penerangan Kodim Purwakarta
VIVA – Untuk kesekian kalinya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak turun langsung memimpin pasukannya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
Kali ini, Jenderal lulusan Akademi Militer 1992 itu, bergelut dengan tanah merah Gunung Hejo, kota purwa Nusantara, Purwakarta, Jawa Barat.
Bersama prajurit TNI, Bintara Pembina Desa (Babinsa), dan masyarakat, Jenderal TNI Maruli menembus perbukitan gundul milik PTPN VIII di Kecamatan Darangdan.
Dengan menunggangi motor operasional Babinsa 13625-III, Jenderal TNI Maruli tancap gas melumat jalanan perawan yang baru saja dibuka untuk akses menuju ke dalam kawasan Gunung Hejo.
Walau kondisi jalan yang belum bersahabat, apalagi masih lengket usai diterpa hujan lebat yang mengguyur sejak Selasa pagi 17 Desember 2024.
Di kawasan itu ratusan warga sudah menanti kedatangan orang nomor satu di tubuh TNI Angkatan Darat. Seperti biasa, Pak Maruli tak sungkan-sungkan menyapa hangat warga dengan senyuman yang selalu terkambang di bibirnya.
Sebuah tenda besar yang disiapkan Komando Distrik Militer (Kodim) 01619/Purwakarta menjadi tempat utama menyambut sang jenderal.
Usai naik podium untuk menjelaskan tentang apa yang akan dilakukannya di sana, Jenderal TNI Maruli langsung ambil cangkul dan menanam sebatang pohon lengkeng di area bekas perkebunan teh itu.
"Semua yang kita tanam bersama di tempat ini hasilnya 100 persen kita berikan untuk masyarakat, agar bisa membantu meningkat kesejahteraan," ujar Jenderal TNI kepada VIVA Militer.
Di are seluas 200 hektare ini, menurut Pak Maruli akan ditanami lebih dari 55 ribu batang tanaman buah produktif, seperti durian, mangga, lengkeng, alpukat dan manggis.Â
Jadi lahan nantinya perkebunan ini enggak cuma menghasilkan nilai ekonomis dari hasil panen saja. Tapi juga dari sektor wisata alam. Sebab diprediksi bakal jadi sumber penghidupan baru warga sebab akan banyak wisatawan datang menikmati suasana di perkebunan berhawa sejuk itu.
Untuk diketahui, selama ini kawasan tersebut cuma lahan tidur yang sebagiannya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menanam singkong. Dan menjadi salah satu spot masyarakat untuk sekadar nongkrong dan melepas lelah usai berkendara saja. Padahal pemandangan alamnya yang tersaji di sana luar biasa indahnya.
Sejak 3 tahun terakhir Pak Maruli sudah membuka lahan ketahanan pangan dengan luasan sampai belasan ribu hektare yang lokasinya tersebar di berbagai daerah di Indonesia.