Prajurit Guntur Geni Kostrad TNI Sergap 2 Pria Misterius di Hutan Batas Negara, Ternyata Yopi dan Dino
- Yonarmed 11 Kostrad
VIVA – Hari itu tiba-tiba saja Letnan Dua Arm Toffano Adita Bangun memerintahkan prajurit Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas), Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 11/Guntur Geni, Kostrad, untuk menggelar patroli keamanan.
Dua prajurit dari Pos Gabma Sei Menggaris langsung bergerak mengikuti perintah dari komandan posnya itu. Sasaran patroli kali ini adalah sebuah jalur tikus di wilayah Desa Sekaduyan Taka, Kecamatan Sei Menggaris, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Prajurit pun secara senyap melaksanakan patroli di wilayah sasaran. Saat berada di hutan dekat patok perbatasan RI-Malaysia A685, tiba-tiba mereka melihat dua orang pria misterius.
Gelagat mereka sangat mencurigakan. Mereka berjalan membawa ransel di pinggiran tebing menuju ke jalur tikus yang selama ini jadi perlintasan ilegal untuk masuk ke Negeri Jiran.
Setelah diamati, prajurit pun mengikuti kedua pria itu, lalu penyergapan pun dilaksanakan. Kedua pria itu dicegat dan kecurigaan terbukti ternyata pria misterius itu memang mau menerobos perbatasan untuk mengadu nasib ke Malaysia sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI)) ilegal.
Pemeriksaan pun dilakukan terutama barang yang dibawa dalam ransel dan identitas, kedua pria itu diketahui bernama Yopi Mari berusia 54 tahun dan Dino Fahri berumur 16 tahun.
Berdasarkan siaran resmi Penerangan Satgas Yonarmed 11/Guntur Genis Kostrad dilansir VIVA Militer, Jumat 13 Desember 2024, Yopi dan Dino tidak memiliki dokumen resmi untuk modal mereka bekerja di luar negeri. Karena itulah mereka memilih nekat menyelinap melalui jalur tikus.
Menurut Komandan Pasukan Guntur Geni, Letnan Kolonel Arm Gde Adhy Surya Mahendra, apa yang dilakukan kedua prajuritnya itu merupakan bagian dari upaya Satgas untuk menjaga kedaulatan negara di perbatasan.
Selain itu yang terpenting adalah untuk melindungi WNI dari risiko di eksploitasi secara tak manusiawi saat bekerja secara ilegal di Malaysia.
"Kami akan terus meningkatkan pengawasan di wilayah perbatasan, terutama di jalur-jalur yang sering digunakan untuk aktivitas ilegal," ujar lulusan Akademi Militer 2004 ARUPADATU itu.
Setelah diamankan, Yopi dan Dino lalu dibawa ke Pos TNI, kemudian diserahkan ke Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) untuk penanganan lebih lanjut.
Baca: Aksi Dramatis Prajurit TNI Evakuasi Tubuh Warga Tertimpa Batu Raksasa Berbobot 1 Ton