Bentrok Senjata Pecah, 2 OPM Terkapar Diterkam Raider Buaya Putih Kostrad TNI
- Penerangan Satgas Buaya Putih Kostrad TNI
VIVA – Bentrok senjata pecah di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Kelompok Separatis Teroris (KST) OPM terlibat baku tembak melawan prajurit TNI dari Satuan Tugas Mobile Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 323/Buaya Putih, Kostrad, TNI Angkatan Darat.
Berdasarkan siaran resmi Penerangan Satgas Mobile Yonif Raider 323/Buaya Putih dilansir VIVA Militer, Rabu11 Desember 2024, kontak tembak itu terjadi di Kampung Gibobak.
Bentrok senjata berawal dari adanya informasi terkait aktivitas KST OPM di Kampung Gigobak. Pasukan Buaya Putih pun tak mau membiarkan begitu saja OPM masuk kampung.
Lalu pemantauan pun dilaksanakan, drone diterbangkan ke langit dari Titik Kuat Sinak. Dan dari mata kamera terlihat dua orang OPM sedang berada di sebuah kios. Komandan Pasukan Buaya Putih, Letkol Inf Tri Wiratno langsung menggerakan pasukan tempur untuk patroli menuju ke kampung tersebut.
Namun saat para kesatria Pasukan Buaya Putih mendekati lokasi. Tiba-tiba kedua OPM itu langsung kabur melarikan diri sembunyi ke dalam kios. Prajurit pun mengejar. Tapi seketika itu juga OPM melepaskan tembakan.
Pasukan Buaya Putih langsung membayar tunai tembakan OPM itu dengan tembakan balasan hingga kontak tembak pun tak terhindarkan. Dan kedua OPM itu harus merasakan ganasnya terkaman Pasukan Buaya Putih Kostrad, keduanya terkapar di lokasi.
"Tokoh OPM tersebut berhasil dilumpuhkan di tempat saat kontak dengan anggota kami, Tidak ada korban dari pihak kami," Letkol Inf Tri Wiratno.
Setelah berhasil melumpuhkan kedua OPM, prajurit TNI melakukan penyisiran di lokasi. Dan ditemukan berbagai barang bukti, yang kemudian diserahkan ke polisi.
Terkait peristiwa ini, Letkol Inf Tri Wiratno memperingatkan OPM untuk tidak menebar teror lagi ke masyarakat. Jika masih nekat, bersiaplah berhadapan dengan Pasukan Buaya Putih.
"Kita akan terus meningkatkan patroli dan pengamanan wilayah, serta menjaga situasi kondisi wilayah agar tetap kondusif guna mengantisipasi aksi-aksi provokatif yang dilakukan kelompok OPM," kata lulusan Akademi Militer 2004 ARUPADATU itu.