Ditemukan Prajurit TNI Dekat Pulau Babi, Mayat Membeku Ternyata Benar-benar Yanto
- Lanal Dumai
VIVA – Keindahan alam Pulau Babi di Bengkalis, Riau, ternyata sangat berbahaya jika kita lalai dan abai. Salah bertindak, nyawa jadi taruhannya.
Itulah yang dialami Yanto, seorang warga asal Desa Titi Akar, Kecamatan Rupat Utara. Ia hilang ditelan lautan Palau Babi setelah jatuh saat memancing ikan.
Yanto lenyap ditelan ganasnya gelombang laut Pulau Babi sejak Jumat 29 November 2024.
Berdasarkan siaran resmi Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Dumai dilansir VIVA Militer, Rabu 4 Desember 2024, Yanto lenyap ditelan ganasnya gelombang laut Pulau Babi sejak Jumat 29 November 2024.
Sejak informasi lenyapnya Yanto diterima, Lanal Dumai langsung mengerahkan prajurit TNI dari Pos TNI AL Tanjung Medang untuk melakukan pencarian dan penyelamatan bersama tim SAR gabungan.
Pencarian terhadap Yanto dimulai dari penyisiran darat di sekitar Pulau Babi dan Pulau Rupat. Namun, Yanto tak kunjung ditemukan. Lalu dengan menggunakan speedboat, prajurit TNI menyisir area perairan.
Proses pencarian Yanto bukan perkara mudah. Berhari-hari, siang malam prajurit TNI harus berhadapan dengan cuaca buruk dan gelombang tinggi yang tak bersahabat. Belum lagi area penyisiran sangat luas. Walau begitu, tak sedikitpun semangat prajurit TNI untuk menemukan Yanto kendor.
Sampai akhirnya pada hari Selasa sore, atau empat hari sejak korban jatuh dari hilang. Prajurit TNI menemukan jasad yang sudah dalam kondisi membeku mengambang di permukaan air laut.
Awalnya tak ada yang menyangka bahwa mayat membeku adalah Yanto, sebab lokasi ditemukan mayat itu cukup jauh dari lokasi Yanto hilang.
Jadi prajurit TNI menemukan mayat di sekitar perairan Boya Babang atau berjarak 3 mil laut dari lokasi Yanto raib.
Setelah didekati dan diidentifikasi visual, ternyata ciri pada mayat membeku sama dengan ciri Yanto saat terakhir hilang. Mulai dari ciri fisik sampai ciri aksesoris yang dikenakan. Dan dipastikan mayat itu adalah benar-benar Yanto yang telah tiada.
Akhirnya prajurit TNI dan tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah Yanto dari laut ke speedboat. Lalu jenazah dibawa ke darat dan diserahkan ke keluarganya untuk dikebumikan.
Menurut Komandan Lanal Dumai, Kolonel Laut (P) Boy Yopi Hamel, operasi SAR militer terhadap Yanto dilaksanakan prajurit TNI merupakan bagian dari tugas pokok prajurit TNI AL. Dan sesuai dengan program prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), yang salah satu poin penting dalam adalah komitmen setiap prajurit Jalasena Samudera untuk hadir di tengah masyarakat dan membantu dalam kondisi darurat, seperti kecelakaan di laut yang sering terjadi di wilayah perairan Indonesia.
Baca: Haru, Jenderal Marinir TNI Terpaku Sedih di Hadapan Jenazah Prajurit Terbaiknya