Puluhan Tahun Disembunyikan, TNI Temukan Senjata Buatan Amerika yang Dirampas Fretilin
- Korem Wira Sakti
VIVA – Senin pagi, 18 November 2024, Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 161/Wira Sakti, Brigadir Jenderal TNI Joao Xavier Barreto Nunes memarkan sepucuk senapan serbu ringan buatan Amerika Serikat, M-16.
Senjata berbobot hampir empat kilogram itu diperiksanya secara mendetail. Enggak cuma senjata, jenderal TNI Angkatan Darat lulusan Akademi Militer 1991 itu juga memeriksa munisi kaliber 5.56 mm.
M-16 yang dipegang Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes ini bukan inventaris Korem Wira Sakti, tapi senjata ini baru saja didapatkan dari seorang warga di Nusa Tengggara Timur (NTT).
"Jadi, pagi ini, kami menerima satu unit senjata organik jenis M.16.A1 dengan nomor seri 9360557 yang masih aktif beserta amunisi dan magazine dari masyarakat," kata Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes dalam siaran resmi dilansir VIVA Militer.
Senjata api itu diserahkan pemiliknya ke TNI setelah berpuluh-puluh tahun disimpan sejak terjadinya konflik bersenjata di Timor Timur. Konflik terjadi sejak 1974 dan berakhir pada 1999.
Menurut Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, senjata itu diduga merupakan rampasan perang. Jadi kemungkinan senjata itu awalnya punya orangtuanya. Lalu setelah konflik berakhir, senjata tidak diserahkan tapi disembunyikan.
"Namanya perang ada anggota kita yang gugur dan dirampas oleh Fretilin," kata Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes.
Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes menduga kuat masih banyak senjata serupa beredar di masyarakat. Sebab pada Oktober 2024 lalu jajaran Korem 161/Wira Sakti juga menerima senjata serupa yang diserahkan secara sukarela oleh masyarakat.
"Sekali lagi saya mengimbau agar segera di kembalikan, dan saya akan menjamin keamanan. Tidak mungkin saya mencelakakan saudara. Ini alat negara dan harus dikembalikan. Bulan lalu saya dapat 1 pucuk M.16.A 1 dengan seratus sekian butir peluru, hari ini satu pucuk lagi senjata M16 A.1, 2 magazen, 1 utas tali sandang dan 39 munisi," ujar Brigjen TNI Nunes.
Keberadaan senjata api di tangan masyarakat sangat berbahaya. Sebab setiap saat bila terjadi keributan antar tidak menutup kemungkinan senjata itu akan dipakai untuk mencelakai orang lain.
"Kita khawatirkan pada saat mereka perang tanah dan perang suku pakai senjata. Kita harapkan kita ciptakan negara kita aman, damai, tentram," ujar Brigjen TNI Nunes.
Danrem 161/Wira Sakti mengimbau kepada seluruh masyarakat yang memegang senjata api agar segera menyerahkan kepada pihak yang berwajib yaitu Tentara Nasional Indonesia (TNI). Apakah itu kepada prajurit TNI, Babinsa, Danramil, Kodim atau Korem.
Perlu diketahui, di dunia ini ada lebih dari delapan juta pucuk senjata api M-16 yang beredar. Dan sejak diciptakan pada tahun 1963, senjata ini sudah banyak menelan korban jiwa di berbagai belahan bumi. Sebab hampir di semua medan peperangan, senjata itu selalu hadir sebagai andalan. Mulai dari Perang Vietnam, Perang Teluk hingga Perang Irak.
Baca: Tragis.. Si Mata Biru Sniper Top Israel Tewas Dibunuh Hantu Gaza, Kepalanya Bolong