Mabes TNI Akan Kerahkan Pasukan 3 Matra untuk Amankan Pelantikan Prabowo - Gibran
- Istimewa/Viva Militer
Jakarta, VIVA – Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (Kapuspen TNI) Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Hariyanto mengatakan, TNI saat ini sudah melakukan berbagai persiapan untuk pelantikan Prabowo Subianto an Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029 pada tanggal 20 Oktober mendatang.
Menurut Kapuspen TNI, pihaknya telah menyusun rencana pengamanan dengan komprehensif dengan melibatkan berbagai satuan sesuai dengan kebutuhan pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia tersebut.
"Untuk rencana pengamanan kami bekerja sama dengan pihak kepolisian dan instansi terkait lainnya guna memastikan bahwa semua aspek pengamanan terkoordinasi dengan baik. Rencana ini mencakup pengamanan area sekitar lokasi pelantikan, serta pengaturan arus lalu lintas dan akses masyarakat," kata Kapuspen TNI Mayjen TNI Hariyanto kepada awak media, Kamis, 10 Oktober 2024.
Terkait dengan personel TNI sendiri, kata Kapuspen TNI, pihaknya akan mengerahkan prajurit tiga matra, baik TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara.
"Setiap satuan akan memiliki peran khusus, seperti pengawasan, patroli, dan pengamanan VIP, guna menjaga keamanan selama pelantikan berlangsung," ujarnya.
Tidak hanya itu, kata Kapuspen TNI, pihaknya juga telah mempersiapkan sejumlah skenario untuk mencegah potensi terjadinya gangguan selama prosesi momen pelantikan Kepala Negara dan Wakil Kepala Negara Republik Indonesia periode mendatang.
"Kami juga telah menyiapkan tindakan preventif untuk mencegah potensi gangguan, termasuk didalamnya pengawasan ketat di area-area tertentu," katanya.
Kapuspen TNI juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar bersama-sama menjaga suasana yang kondusif dan aman selama pelantikan berlangsung. "TNI berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama acara pelantikan presiden dan wakil presiden," tegasnya.
Era Prabowo Dinilai Nihil Oposisi, Jusuf Kalla Yakin Tetap Ada Kritik dari Internal
Menurut JK, bentuk kritik yang nantinya ada yakni soal perbedaan pendapat yang terjadi antar pemerintah.
