Ini Dia Sosok Jenderal TNI Penyandang Brevet Langka Kostrad Penjaga Jokowi di Aceh

VIVA Militer: Mayjen TNI Niko Fahrizal
Sumber :
  • Kodam Iskandar Muda

VIVA – Presiden Republik Indonesia, Haji Joko Widodo hari ini, Senin September 2024, menginjakkan kaki di Bumi Serambi Mekkah, Nanggroe Aceh Darusalam.

Korsel Alami Kekosongan Kepemimpinan usai Pemakzulan Presiden Yoon, Korut Mengintai

Presiden dan rombongan tiba di Aceh pada pukul 10:15 WIB dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan dengan tipe BBJ-2 nomor registrasi A-001 yang mendarat di Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda (Lanud SIM), Aceh Besar.

Banyak kegiatan yang akan dilaksanakan presiden di Aceh, mulai dari membuka secara resmi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh. Lalu peresmian Tol Sibanceh (Sigli-Banda Aceh) di Gerbang Tol Baitusslam, Aceh Besar.

Anggota Dewan Usul yang Terlibat Tawuran Dihukum Ikut Pendidikan Militer

VIVA Militer: Mayjen TNI Niko Fahrizal

Photo :
  • Kodam Iskandar Muda

Dan meninjau kesiapan fasilitas pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Zainoel Abidin di Banda Aceh dengan peralatan baru yang telah dipasang.

Sepertiga dari Jurnalis di Dunia yang Tewas pada 2024 Dibunuh Israel, Menurut Laporan RSF

Nah di balik kedatangan orang nomor satu di republi ini, ada hal yang penting VIVA Militer bahas, yaitu soal pengamanan dan sosok penting dari pengamanan itu.

Sejak beberapa hari lalu, jauh sebelum Pesawat Kepresidenan landing di Lanud SIM, seorang perwira TNI Angkatan Darat berpangkat Mayor Jenderal TNI sangat sibuk mengatur strategi pengamanan VVIP kedatangan Jokowi.

Siapa beliau?...

VIVA Militer: Mayjen TNI Niko Fahrizal

Photo :
  • Kodam Iskandar Muda

Beliau adalah Mayjen TNI Niko Fahrizal, dalam kunjungan Presiden kali ini, ia menjadi tokoh utama pengamanan VVIP karena mengamban jabatan sebagai Panglima Komando Satuan Tugas Gabungan Paduan (Pangkogasgabpad). Jadi ia yang memimpin semua aparat keamanan yang terlibat dalam PAM VVIP, baik itu dari TNI, Polri maupun pemerintah daerah.

Jabatan Pangkogasgabpad diembannya karena memang saat ini jenderal yang lahir di Kostrad itu menjadi orang nomor satu di jajaran Komando Daerah Militer (Kodam) Iskandar Muda alias Pangdam IM.

Selain menempatkan pasukan di titik yang berpotensi rawan, sang jenderal TNI putra asli Aceh ini juga turun langsung mengamankan Presiden, mulai dari Jokowi turun dari tangga pesawat hingga nanti terbang lagi ke Jakarta.

VIVA Militer: Mayjen TNI Niko Fahrizal

Photo :
  • Kodam Iskandar Muda

Yang menarik bagi VIVA Militer ialah brevet yang tersandang di pakaian dinasnya. Ada lima brevet berjejer dari yang teratas adalah Brevet Cakra hingga yang terbawah Brevet Mobil Udara.

Dari lima brevet itu, ada salah satu yang jarang dimiliki pati-pati lain, yaitu Brevet TAIPUR. Brevet ini hanya bisa didapatkan oleh prajurit TNI yang berdinas di Kostrad saja, itupun harus melalui proses pembentukan khusus yang super berat. Karena itulah brevet ini sangatlah langka.

Taipur itu singkatan dari Intai Tempur, satuan yang bisa dibilang sebagai pasukan khususnya Kostrad. Karena memang memiliki spesifikasi sebagai satuan yang memiliki kemampuan khusus, bisa digerakkan dalam berbagai medan operasi militer mulai dari rawa laut, hutan, gunung dan perkotaan. Dan cuma Panglima Kostrad yang bisa menggerakan Taipur.

VIVA Militer: Mayjen TNI Niko Fahrizal

Photo :
  • Kodam Iskandar Muda

Walau memiliki brevet sangat langka itu, tapi selama turun mengamankan kehadiran Presiden, Mayjen TNI Niko sering tertangkap kamera sedang bersenyum sapa dengan masyarakat yang hadir di lokasi kedatangan Jokowi.

Mayjen TNI Niko ini belum lama dipercaya untuk menjabat Pangdam Iskandar Muda, beliau baru menjabat pada Februari 2024 menggantikan Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya yang pindah ke Jakarta karena dipromosikan jadi Asisten Teritorial Panglima TNI.

VIVA Militer: Mayjen TNI Niko Fahrizal

Photo :
  • Kodam Iskandar Muda

Mayjen TNI Niko lulusan Akademi Militer 1991, ia memulai karier militer di Kostrad. Pernah berdinas di Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna, walaupun akhirnya jadi Danyon di Yonif Raider 200/Bhakti Negara.

Sebenarnya selain lahir di Aceh, sebelum jadi Pangdam beliau sudah pernah berdinas di Aceh, tahun 2021 ia dipercaya jadi Irdam IM. Kemudian pindah ke Surabaya untuk menjabat Kasdam V/Brawijaya, lalu promosi jadi Komandan Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Dansecapaad), baru akhirnya naik jadi Pangdam IM.

Baca: Ganas, Pasukan Guntur Geni Kostrad TNI Jalan Kaki 2 Hari di Hutan Borneo Demi Bukti Penting NKRI

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya