Tutup TMMD 121, Danrem Binaiya Ungkap Pesan Jenderal Maruli Bangun Indonesia dari Pulau Terluar
- Istimewa/Viva Militer
Maluku, VIVA – Komandan Korem 151/Binaiya Brigjen TNI Antoninho Rangel da Silva pekan lalu baru saja menutup pelaksanaan program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-121 di Lapangan Nusletti Railetti, Desa Tutukey, Dusun Serwaru, Kecamatan Pulau Letti, Kabupaten Maluku Barat Daya, Pulau Terluar Indonesia.
Program TMMD ke-121 yang dilakukan prajurit TNI AD dibawah komando Korem 151/Binaiya di salah satu Pulau Terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan Timor Leste merupakan salah satu program TNI dalam rangka membantu pemerintah daerah dalam upaya percepatan pembangunan guna dapat mensejahterakan rakyat setempat.
Danrem 151/Binaiya Brigjen TNI Antoninho Rangel da Silva saat membacakan amanat tertulis Pangdam XV/Pattimura pada upacara penutupan TMMD ke-121 mengatakan, pelaksanaan TMMD adalah salah satu wujud Operasi Bakti TNI yang merupakan program terpadu Pembinaan Teritorial antara TNI dengan lembaga pemerintah, non pemerintah dan pemerintah daerah yang dilaksanakan secara terintegrasi bersama masyarakat, guna meningkatkan akselerasi pembangunan di daerah.
Danrem 151 Binaiya menjelaskan, TMMD kali ini ada sejumlah pekerjaan fisik dan non fisik yang telah dikerjakan 100 persen. Antara lain adalah, pembuatan 50 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), pembangunan jalan rabat 2.300 meter, pembangunan bak penampung air sebanyak 7 unit, 8 unit MCK, serta kegiatan non-fisik seperti penyuluhan Kamtibmas dan bahaya narkoba, penyuluhan pertanian, lingkungan hidup, perikanan dan kelautan, KB, stunting, serta bencana alam dan Pemberian Tali Asih kepada Yayasan Anak Yatim dan Panti Asuhan di sekitar lokasi TMMD.
"Dengan adanya TMMD di Pulau Letti diharapkan masyarakat cepat sejahtera sehingga pembangunan tidak hanya berupa sasaran fisik akan tetapi juga sangat penting pembangunan non-fisik seperti berbagai macam penyuluhan yang fungsinya untuk mencerdaskan masyarakat dan mempertebal jiwa nasionalisme yang hakiki dalam rangka membela tanah Air Indonesia tercinta," kata Danrem Binaiya Brigjen TNI Antoninho Rangel da Silva dalam keterangan resmi yang diterima VIVA Militer, Senin, 26 Agustus 2024.
Lebih jauh lagi Jenderal bintang satu kelahiran Timor Leste itu menyampaikan, program TMMD yang dilakukan oleh anak buahnya itu adalah perintah dari Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak. Menurut Brigjen Antonio, program TMMD di wilayah Pulau Terluar Indonesia itu merupakan komitmen TNI AD membangun Indonesia dari desa-desa yang berada di Pulau Terluar Indonesia.
"Program TMMD ini memiliki manfaat positif untuk masyarakat khususnya di Pulau Terluar Letti karena TNI AD Selalu Bersama Rakyat dan bersatu dengan alam untuk NKRI adalah Harga Mati," ujarnya.
Tidak hanya itu, Brigjen TNI Antoninho Rangel da Silva juga berharap kepada masyarakat Pulau Letti agar dapat merawat dan menjaga seluruh manfaat dari yang dilakukan oleh prajurit TNI AD dalam program TMMD ke-121 tersebut.
"Dengan adanya Program TMMD di Pulau Letti diharapkan dapat memupuk semangat Kebersamaan dan Nasionalisme yang Hakiki agar ke depan tidak mudah terhasut dan terprovokasi oleh pihak tertentu dengan demikian maka diharapkan dapat menjaga semangat gotong royong, pelihara hasil program TMMD ini sebagai Manfaat Positif untuk masyarakat khususnya di Pulau Terluar Letti," katanya.
Dia pun menegaskan, program TMMD di daerah-daerah Pulau terluar Indonesia ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, sehingga masyarakat dan Pemda setempat berterima kasih kepada Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak atas program ini.
"Masyarakat berharap semoga ke depan TMMD berikutnya tetap di fokuskan terutama wilayah pulau-pulau terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Timor Leste, Australia, Malaysia dan Papua Nugini maupun negara lain demi untuk meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat, mengatasi kesulitan masyarakat setempat agar bisa mengejar ketertinggalannya sehingga dapat hidup setara dengan daerah lain," ujarnya.
Untuk diketahui, setelah selesai menutup TMMD ke-121, Danrem 151/Binaiya melanjutkan tugasnya meninjau Satgas Pengamanan Pulau Terluar (Pamputer) Indonesia di Pulau Letti dan Pulau Kiser yang saat ini sedang melaksanakan tugas Pengamanan Perbatasan Wilayah RI dengan Timor Leste.
Peninjauan Danrem bertujuan mengecek personel secara langsung di lapangan sekaligus memberikan motivasi untuk menjaga moril prajurit agar di dalam melaksanakan tugas Negara agar harus selalu semangat, disiplin tinggi, tetap memegang teguh Sapta Marga, 8 Wajib TNI dan Sumpah Prajurit, serta Profesional, Efektif, Efisien dan Modern dalam tugas sebagai pedoman dasar untuk kepentingan nasional.
"Tugas Satgas Pegamanan Pulau Terluar/Pamputer merupakan sebuah kehormatan sejati yang paling hakiki dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta tanpa pamrih. Oleh sebab itu maknai tugas ini sebagai panggilan ibu pertiwi yang harus ditanamkan secara mendalam di jiwa dan raga setiap prajurit untuk menjaga Indonesia dan Merah Putih dimanapun anda bertugas," kata Danrem Binaiya di hadapan ratusan Satgas Pamputer TNI.