Digebrak Jenderal TNI Berdarah Kopassus, Kartel Narkoba Malaysia Babak Belur di Batas Negara

VIVA Militer: Brigjen TNI Luqman Arief
Sumber :
  • Penerangan Korem 121 ABW

VIVA – Para kartel narkoba internasional saat ini dibuat mati otak oleh gebrakan besar yang dilancarkan Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 121/Alambhana Wanawwau, Brigadir Jenderal TNI Luqman Arief.

Profil 3 Kapal Perang Rusia Pembawa Rudal Kayak, Latihan Tempur Bersama TNI AL

Bagaimana tidak mati otak, saat ini para kartel narkoba dibuat kesulitan untuk menyelundupkan sabu-sabu dari jalur sektor barat perbatasan RI-Malaysia, Kalimantan Barat.

VIVA Militer: Brigjen TNI Luqman Arief

Photo :
  • Penerangan Korem 121 ABW
Ukraina Klaim Gempur Pasukan Korea Utara di Perbatasan Rusia

"Kalau sebelum-sebelumnya, Sektor Barat khususnya wilayah Jagoi Babang sampai dengan Temajuk Sambas adalah rute utama dari penyelundup, sekarang karena mereka sudah mulai kesulitan menembusnya," kata Brigjen TNI Luqman Arief dalam siaran resmi dilansir VIVA Militer, Rabu 14 Agustus 2024.

Menurut perwira tinggi TNI Angkatan Darat berdarah Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ini, penyelundupan narkoba dari Jiran ke RI jadi hal yang sulit dilakukan sekarang karena telah dibentuknya program Radar Embrio Anti Narkoba yang digencarkan TNI dan masyarakat sekitar perbatasan negara.

Latihan Perang Antara TNI AL dan Angkatan Laut Rusia di Perairan Indonesia Resmi Dimulai

VIVA Militer: Barang bukti narkoba yang diamankan Korem 121

Photo :
  • Penerangan Korem 121 ABW

"Sekarang mereka berupaya mencari rute penyelundupan baru, yaitu melalui Sektor Timur, sekitar wilayah Sei Tekam Ketungau Hulu. Tapi di sana ada Satgas Yonzipur 5/ABW dan upaya penyelundupan berhasil digagalkan," ujar jenderal lulusan Akademi Militer 1996 itu.

Dalam beberapa waktu belakangan ini, prajurit TNI di perbatasan RI yang berada di bawah Komando Pelaksana Operasi Korem 121/ABW intens menggagalkan penyelundupan narkoba.

Namun, kian hari karena peran aktif masyarakat dalam melaporkan setiap pergerakan, saat ini para kartel tak berani membawa narkoba dalam jumlah besar. Ini membuktikan sulitnya para kartel menembus Radar Embrio Anti Narkoba.

VIVA Militer: Barang bukti narkoba yang diamankan Korem 121

Photo :
  • Penerangan Korem 121 ABW

"Di wilayah Sei Tekam Ketungau Hulu, juga jumlah berat penyelundupan dipecah lebih kecil, biasanya di atas 20 kilogram, sekarang dipecah di bawah 10 kilogram, karena sebelum tangkapan 8,4 kilogram ini, ada 6 kilogram juga berhasil digagalkan oleh Satgas Pamtas, tidak sampai dua minggu yang lalu," kata Brigjen TNI Luqman Arief.

Sementara itu, menurut Komandan Satgas Pamtas Batalyon Zeni Tempur 5/Arati Bhaya Wighina, Letkol Czi Shobirin Setio Utomo, aksi pasukannya menggagalkan penyelundupan 8,4 kilogram tak lepas dari peran serta masyarakat dalam binaan program Radar Embrio Anti Narkoba.

VIVA Militer: Narkoba yang diamankan Satgas Yonzipur 5/ABW

Photo :
  • Penerangan Korem 121 ABW

Jadi awalnya ada masyarakat yang melapor ke Satgas Yonzipur 5/ABW soal akan adanya narkoba yang melintas dari Malaysia ke RI melalui Sei Tekam. Mendapat laporan itu prajurit TNI bergerak merancang rencana operasi sergap. Dan ambush dilaksanakan di jalan tikus yang sudah dipetakan.

Akhirnya setelah menanti sekian lama, targetpun muncul. Mereka dua orang pelintas tak dikenal yang datang dari Malaysia, seketika itu dilakukan penyergapan. Melihat kehadiran prajurit TNI, kedua orang itu langsung membuang narkoba yang mereka bawa. Lalu langsung lari kalang kabut dan masuk kembali ke wilayah Malaysia.

Baca: Mayor Dhavid Jebolan Akmil 2006 Melesat Jadi Komandan Batalyon Pencetak 2 Jenderal Bintang Empat TNI

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya